• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Minggu, 5 Mei 2024

Warta

Ketua PCNU Bandar Lampung: 3 Mandat Ulama NU di Indonesia

Ketua PCNU Bandar Lampung: 3 Mandat Ulama NU di Indonesia
Ketua PCNU Bandar Lampung, Ustadz Ichwan Adji Wibowo saat menjadi pemateri Ngaji Kebangsaan di Pondok Pesantren Al Hikmah (Foto: Istimewa)
Ketua PCNU Bandar Lampung, Ustadz Ichwan Adji Wibowo saat menjadi pemateri Ngaji Kebangsaan di Pondok Pesantren Al Hikmah (Foto: Istimewa)

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Dalam perjalanan Islam di Indonesia, ulama dalam organisasi Nahdlatul Ulama (NU) memiliki mandat tiga hal, yakni mas'uliyyah diniyyah, mas'uliyyah ummatiyyah, dan mas'uliyyah wathaniyyah.

 

Hal tersebut disampaikan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bandar Lampung, Ustadz Ichwan Adji Wibowo sebagai pemateri Ngaji Kebangsaan dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia (RI) di Gedung B Pondok Pesantren Al Hikmah Kedaton, Sabtu (19/8/2023) malam.

 

Pertama, mas'uliyyah diniyyah, yakni ulama NU memiliki tanggung jawab keagamaan di Indonesia dan memiliki peran yang penting bagi tersebarnya Islam di tanah air.

 

“Sehingga, ulama NU memastikan dan terus mengawal ajaran agama yang berkembang di Indonesia adalah Islam Ahlussunah wal Jama'ah. Yang sanadnya tersambung sampai kepada ulama-ulama salaf hingga Rasulullah saw,” ujarnya.

 

Kedua, mas'uliyyah ummatiyyah yaitu tanggung jawab terhadap umat Islam khususnya, dan rakyat Indonesia umumnya.

 

“Ulama memiliki tanggung jawab, memiliki peran untuk kemaslahatan umat, warga, rakyat di Indonesia. Memastikan adanya kemakmuran, kemajuan, dan memiliki harkat martabat yang meningkat,” ungkapnya.

 

Ia melanjutkan, ketiga, mas'uliyyah wathaniyyah yaitu tanggung jawab terhadap kebangsaan dan kelangsungan kenegaraan.

 

“Ulama NU juga harus memastikan tempat tinggalnya, tanah airnya yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus tetap dipertahankan. Karena negara kita ini adalah negara kesepakatan bersama,” paparnya.

 

Sehingga, lanjutnya, apa yang sudah disepakati bersama harus dijaga dan dibela selamanya. Maka ulama-ulama Nahdlatul Ulama akan selalu mengawal keberlangsungan negara Indonesia.

 

“Karena NU merupakan salah satu ormas yang ikut berperan dalam mendirikan dan meletakkan dasar-dasar negara Indonesia,” katanya.

 

Menurutnya, pendiri utama Nahdlatul Ulama yakni KH Hasyim Asy'ari, KH Wahab Hasbullah, dan KH Bisri Syansuri, mengamanati kepada generasi selanjutnya untuk mengurus tiga mandat sebagaimana tadi disebutkan.

 

Peserta yang mengikuti kegiatan ini sangat antusias karena diselingi dengan pembagian door prize bagi peserta yang bisa menjawab pertanyaan dari moderator dan pemateri.

 

Acara ini juga merupakan malam puncak rangkaian peringatan HUT ke-78 Republik Indonesia di Pondok Pesantren Al Hikmah.

(Yudi Prayoga)


Warta Terbaru