• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Selasa, 30 April 2024

Warta

Empat Perkara Tegaknya Sebuah Negara

Empat Perkara Tegaknya Sebuah Negara
Empat Perkara Tegaknya Sebuah Negara (Foto: Istimewa)
Empat Perkara Tegaknya Sebuah Negara (Foto: Istimewa)

Tulang Bawang, NU Online Lampung

Ada empat perkara dalam tegaknya sebuah negara, pertama adalah ilmu. Bahwa seseorang dalam melakukan segala sesuatu harus berlandaskan dengan ilmu.

 

Pernyataan tersebut disampaikan KH Imam Muhtarom dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad saw 1445 H di Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang, Ahad (17/9/2023).

 

“Karena dengan ilmu tatanan dalam kehidupan berbangsa bernegara akan berjalan dengan damai dan harmoni,” ujarnya.

 

Kedua, yaitu adilnya para pemimpin. Dalam setiap lapis hierarki dari tingkat paling kecil dalam sebuah keluarga, desa, kabupaten bahkan sampai tingkat presiden.

 

“Para pemimpin tersebut harus memiliki sifat adil. Karena dengan adilnya pemimpin memberikan kesejahteraan dan keberkahan kepada yang dipimpin,” paparnya.

 

Ia mengatakan hal ini menjadikan baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur (negara yang baik dan penduduknya diampuni oleh Allah swt). Kemudian qaribun minal ulama (rakyatnya dekat dengan ulama) dan tidak yafirruna minal ulama (menjauh dari ulama).

 

Ketiga, adalah orang kaya yang dermawan, atau (bisyakhatil aghniya) orang kaya yang dermawan memberikan hartanya untuk kepentingan agama.

 

“Seperti untum pembangunan masjid, madrasah, menyantuni fakir miskin, yatim piatu, pondok pesantren dan semacamnya. Itu menjadikan keberkahan untuk negeri ini,” ungkapnya.

 

Selanjutnya keempat, yaitu doanya orang fakir yang taqwa. Bangsa Indonesia sebagai negara berkembang penduduknya hampir mencapai 300 juta jiwa, masih banyak rakyat yang miskin.

 

“Jika mereka bertaqwa kepada Allah swt, mendoakan para pemimpin, menjaga diri dari maksiat. Hal tersebut menjadi salah satu wasilah tegaknya suatu negara,” katanya.

 

Kiai Muhtarom melanjutkan, kegiatan pengajian akbar yang dilaksanakan hari ini akan memberi rahmat bagi yang hadir.

 

“Berkumpulnya kita disini menjadi sebab ribuan malaikat memberi rahmat kepada kita semua,” tuturnya.

 

Kewajiban manusia adalah wajib taat ibadah, persoalan mau diberikan kemuliaan harta itu hak Allah swt.

 

“Sebagai manusia harus banyak bersyukur, bagi yang diberi wajah ganteng bersyukur yang jelek syukurin. Yang kaya bersyukur, yang miskin syukurin. Yang mancung hidungnya bersyukur, yang pesek syukurin,” katanya dengan canda.

 

Ia berpesan kepada masyarakat agar tetap menjaga persatuan dan perdamaian antar sesama di tengah situasi pemilu 2024. Terlebih menjelang Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Desa Way Dente Kecamatan Dente Teladas yang beberapa hari ke depan akan dilaksanakan.

 

Turut hadir dalam acara tersebut calon Kepala Desa Way Dente, jajaran Pengurus Pusat Kamilah Lampung, dan jamaah Maulid Nabi Muhammad saw.

(Rifai Aly)


Warta Terbaru