• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Jumat, 3 Mei 2024

Syiar

Mengapa pada Masa Nabi Muhammad Saw Tidak Diadakan Peringatan Maulid?

Mengapa pada Masa Nabi Muhammad Saw Tidak Diadakan Peringatan Maulid?
kaligrafi lafadz Muhammad (Sumber: Merdeka.com)
kaligrafi lafadz Muhammad (Sumber: Merdeka.com)

Sebagaimana kita ketahui Nabi Muhammad saw dilahirkan pada hari Senin, 12 Rabiul Awal tahun 571 M.  Beliau memberikan isyarat pemuliaan bulan Rabiul Awal tersebut melalui sabdanya perihal puasa hari Senin.

 

Dilansir dari Kenapa Nabi Muhammad Saw Tidak Mengadakan Peringatan Maulid?, dikisahkan, pada suatu hari seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah saw tentang puasa hari Senin. Rasulullah saw pun menjawab bahwa Senin adalah hari kelahirannya (maulid).


ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ, وَبُعِثْتُ فِيهِ, أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ

 

Artinya: Itu (puasa Senin) hari aku dilahirkan, aku diutus, atau hari wahyu diturunkan kepadaku (HR Muslim).

 

Pada bulan Rabiul Awal, umat Muslim seluruh dunia akan memperingati maulid nabi tersebut. Peringatan kelahiran Nabi Muhammad disambut gembira oleh segenap umat Islam sebagai simbol terbitnya fajar baru peradaban dunia dan nilai-nilai kemanusiaan sekaligus keilahian.

 

Namun demikian, Rasulullah saw sendiri tidak pernah mengadakan peringatan maulid (kelahirannya). Rasulullah saw tentu memiliki alasan khusus kenapa ia tidak menggelar peringatan maulid semasa hidupnya.


Hal ini yang menjadi alasan bagi sekelompok orang untuk membidahkan praktik peringatan maulid Nabi yang isinya zikir bersama, qira’atul qur’an, pelantunan shalawat, pembacaan kitab rawi (kitab sejarah hidup Nabi Muhammad saw).


Terkait ini, Syekh Jalaluddin As-Suyuthi dalam karyanya Husnul Maqshid fi Amalil Mawlid menjelaskan kenapa Nabi Muhammad saw tidak menyelenggarakan peringatan maulid (kelahiran Nabi Muhammad saw) pada hari Senin, bulan Rabiul Awal, semasa hidupnya. Berikut ini kutipannya:

 

وإن كان النبي صلى الله عليه وسلم لم يزد فيه على غيره من الشهور شيئا من العبادات وما ذلك إلا لرحمته صلى الله عليه وسلم بأمته ورفقة بهم لأنه صلى الله عليه وسلم كان يترك العمل خشية أن يفرض على أمته رحمة منه بهم


Artinya: Nabi Muhammad saw tidak menambahkan sedikitpun ibadah pada bulan Rabiul Awal dibanding bulan lainnya kecuali karena kasih sayang dan keramahan Nabi Muhammad saw terhadap umatnya. Rasulullah saw meninggalkan amal tersebut karena khawatir datang perintah kewajiban untuk umatnya (ia meninggalkannya) sebagai bentuk rahmatnya terhadap mereka.” (Jalaluddin As-Suyuthi, Husnul Maqshid fi Amalil Mawlid, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: tanpa tahun], halaman 67).


Keengganan Rasulullah saw untuk menyelenggarakan peringatan maulid semasa hidupnya mengandung hikmah tersendiri. Keengganan itu tidak lain merupakan bentuk kasih sayang Nabi Muhammad saw agar tidak menambah beban bagi umatnya ke depan.


Syiar Terbaru