• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Senin, 29 April 2024

Syiar

10 Adab Pelajar terhadap Diri Sendiri

10 Adab Pelajar terhadap Diri Sendiri
10 Adab Pelajar terhadap Diri Sendiri (Foto: NU Online)
10 Adab Pelajar terhadap Diri Sendiri (Foto: NU Online)

Pelajar adalah peserta didik yang sedang menuntut ilmu, demi bekal masa depan kehidupannya. Dalam proses belajar mereka akan mendapatkan ilmu dari para guru dalam sebuah proses interaksi.


Di dalam kitab Adab al-‘Alim wa al-Muta’allim, Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari menguraikan beberapa etika yang seyogianya dilakukan seorang pelajar terhadap dirinya sendiri. 


Ada 10 etika yang hendaknya dimiliki oleh seorang pelajar, dilansir dari NU Online.


1. Membersihkan hati dari penyakit dan kotoran. Hendaknya ia membersihkan hatinya dari segala penyakit dan kotoran hati yang dapat mencegah masuknya ilmu seperti dendam, iri, dengki, keyakinan yang menyimpang, dan berbagai hal tercela lainnya. 


Hal ini perlu dilakukan supaya ia dapat menerima, menghafal, dan menjaga ilmu yang telah diajarkan kepadanya dan supaya ia dapat lebih mendalami permasalahan-permasalahan yang berkembang dari ilmu yang telah ia dapatkan. 


Apa yang KH Hasyim Asy’ari sampaikan selaras dengan dawuh dari Syekh Waki’ guru Imam Syafi’i ketika beliau memberikan nasihat kepada Imam Syafi’i yang mengadu tentang melemahnya kekuatan hafalan beliau.


Imam al-Syafi’i berkata:  


شكوت إلى وكيع سوء حفظي *  فأرشدني إلى ترك المعاصي و أخبرني    بأن   العلم    نور * ونور الله لا يهدي لعاصي   


Artinya: Saya mengadu buruknya hafalan saya kepada guruku Syekh Waki’, lantas beliau menunjukkanku untuk meninggalkan kemaksiatan-kemaksiatan. Beliau mengkabarkan kepadaku bahwa ilmu adalah cahaya, dan cahaya Allah Swt tidak akan ditunjukan untuk orang yang bermaksiat.


2. Mempunyai niat baik. Seorang pelajar dalam proses belajar hendaknya mempunyai niat yang baik sebagai motivasi yang selalu dihadirkan dalam benaknya. Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari memberikan beberapa kriteria niat yang hendaknya ditancapkan dalam hati seorang pelajar, yaitu meraih ridha Allah swt, mengamalkan ilmu dalam kehidupan, menghidupkan dan melestarikan syariat, menerangi dan menghiasi hati, dan mendekatkan diri kepada Allah swt.


Apa yang disampaikan oleh KH Hasyim Asy’ari  selaras dengan keterangan yang dipaparkan oleh al-Habib Zain bin Ibrahim bin Smith yang menyatakan pentingnya niat yang baik dalam menuntut ilmu, karena niat merupakan pokok semua perbuatan. 


Beliau berkata: 


واعلم أنه لا بد لطالب العلم من حسن النية في تعلم العلم إذ النية هي الأصل في جميع الأفعال لقوله صلّى الله عليه والسلام إنما الأعمال بالنية  


Artinya: Ketahuilah bahwa seorang pelajar wajib mempunyai niat yang baik dalam menuntut ilmu, karena niat adalah pokok atau dasar dari segala perbuatan. Sebab adanya sabda Nabi Muhammad saw: Sesungguhnya semua amal tergantung pada niatnya.


3. Segera belajar dan tidak menunda-nunda. Seorang pelajar tidak boleh menunda masa belajar, ia harus memanfaatkan masa muda dan segala waktunya untuk menuntut ilmu, jangan sampai ia terlena oleh nafsunya yang selalu ingin menangguhkan masa belajar. Hal ini tidak lain karena waktu yang terus berjalan tidak mungkin digantikan oleh apapun, sehingga andai ia tidak memanfaatkannya maka waktunya akan terlewat sia-sia tanpa faidah.


4. Menerima apa yang telah menjadi bagiannya (qana’ah). Seorang pelajar hendaknya menerima dengan rela apa yang telah disediakan baginya berupa makanan maupun sandang pakaian. KH Hasyim Asy’ari menekankan para pelajar agar memilih kesederhanaan dan menghindari segala kemewahan dan kegelamoran hidup selama menempuh jalan ilmu.


Dengan bersabar atas kehidupan yang sederhana, pelajar dapat memperoleh luasnya ilmu, bisa menyatukan sendi-sendi cita-cita hati yang terurai serta memancarkan sumber-sumber pengetahuan.  


Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari mengutip dawuh Imam Syafi’i mengenai keprihatinan yang menjadi kunci utama keberhasilan seorang pelajar. Imam al-Syafi’i berkata: 


لا يفلح من طلب العلم بعزة النفس وسعة المعيشة ولكن من طلبه بذلة النفس وضيق العيش وخدمة العلماء أفلح  


Artinya: Tidak bahagia orang yang mencari ilmu dengan kemuliaan diri dan kemewahan hidup. Tetapi orang yang mencarinya dengan kerendahan diri, kesempitan hidup dan berkhidmah kepada ulama maka akan bahagia.


5. Membagi dan memanfaatkan waktu belajar secara efektif. Seorang pelajar ketika punya harapan besar menjadi orang yang sukses maka ia harus bisa memanfaatkan waktunya untuk belajar, karena waktunya yang terus berlalu merupakan sesuatu yang tidak akan pernah ternilai harganya. 


KH Hasyim Asy’ari memberi manajemen yang baik terkait waktu belajar. Waktu yang paling baik untuk menghafal pelajaran adalah waktu sahur, membahas materi pelajaran adalah pagi hari, menulis pelajaran adalah siang hari, dan muthola’ah atau mengkaji ulang pelajaran adalah malam hari.


Sedangkan tempat yang ideal untuk menghafalkan adalah di kamar-kamar dan setiap tempat yang jauh dari kebisingan. 


6. Mengurangi makan dan minum. Hendaknya pelajar menyedikitkan makan dan minum, karena kekenyangan dapat mencegah dari ibadah dan membuat badan terasa berat. Di antara manfaat minimnya makan adalah terjaganya kesehatan jasmani dan menolak berbagai macam penyakit. Karena sesungguhnya penyebab muculnya penyakit-penyakit adalah banyaknya makan dan minum.  


KH Hasyim Asyari mendasari pendapatnya dengan mengutip sebuah syair: 


فإن الداء أكثر ما تراه * يكون من الطعام أو الشراب  


Artinya: Sungguh mayoritas penyakit yang kamu lihat berasal dari konsumsi makanan dan minuman.


Selain manfaat yang muncul secara lahir terhadap tubuh, sedikit makan dan minum juga memberikan manfaat terhadap batin atau hati seorang pelajar, yaitu menyehatkan hati dari sifat serakah dan keangkuhan. 


7. Bersifat wira’i (menjaga diri dari haram dan syubhat) dan berhati-hati dalam segala hal.  Hendaknya pelajar berpegang teguh dengan sifat wira’i dan berhati-hati dalam seluruh urusannya, berhati-hati dalam mengambil perkara halal dalam makanan, minuman, pakaian, tempat dan seluruh kebutuhan hidupnya. Hal tersebut dilakukan agar hati pelajar tercerahkan dan mudah menerima ilmu.   


8. Menghindari makanan penyebab kebodohan dan lemahnya daya tangkap. Makanan merupakan faktor krusial yang menentukan keberhasilan seorang pelajar, apa yang ia makan akan berpengaruh terhadap kesuksesannya. Oleh karena itu, beliau KH Hasyim Asy’ari menyampaikan seorang pelajar harus mengurangi konsumsi makanan yang dapat menyebabkan kebodohan dan lemahnya daya tangkap dan tanggap panca indera. 


Beliau menganjurkan agar pelajar menghindari apel masam, kacang-kacangan dan cuka. Demikian pula hendaknya menghindari makanan yang menyebabkan banyaknya lendir yang dapat menumpulkan akal dan memberatkan badan, seperti konsumsi susu dan ikan secara berlebihan.   


9. Mengurangi tidur. Banyak tidur merupakan salah satu hal yang menyebabkan kemalasan seorang pelajar. KH Hasyim Asyari menekankan kepada para pelajar agar menyedikitkan tidur selama tidak membahayakan tubuh dan pikirannya. 


Menurut Hadratussyekh, hendaknya durasi tidur pelajar tidak melebih delapan jam dalam sehari semalam. Jika mampu, lebih baik lagi durasi tidur di bawah delapan jam. 


10. Meninggalkan pergaulan negatif. KH Hasyim Asy’ari menegaskan bahwa hal paling penting yang seyogianya dilakukan seorang pelajar adalah menjauhi pergaulan negatif, apalagi dengan lawan jenis bukan mahram terutama orang-orang yang mayoritas waktunya hanya dialokasikan untuk bermain dan minim berfikir. Hal ini tidak lain karena sifat atau karakter seseorang memiliki karakter seperti pencuri, yakni mampu mempengaruhi orang di sekitarnya dengan cepat.


Pergaulan negatif mempunyai sumbangsih besar terhadap tersia-sianya umur tanpa memberikan manfaat apa pun. Pergaulan menyebabkan hilangnya nilai keagamaan bila sang pelajar salah memilih rekan. Bila membutuhkan kawan, hendaknya pelajar memilih rekan yang saleh, baik agamanya, bertakwa, wira’i, bersih, banyak kebaikannya, minim keburukannya, terjaga harga dirinya, sedikit berdebat.


Demikian 10 adab yang perlu diperhatikan para pelajar dal proses menuntut ilmu. Semoga menjadi bahan renungan dan dapat diterapkan demi kebaikan dan kesuksesan masa depan.
 


Syiar Terbaru