• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Jumat, 3 Mei 2024

Pernik

Alasan Mengapa Seorang Anak Harus Masuk Pondok Pesantren

Alasan Mengapa Seorang Anak Harus Masuk Pondok Pesantren
Alasan Mengapa Seorang Anak Harus Masuk Pondok Pesantren (Foto: Istimewa)
Alasan Mengapa Seorang Anak Harus Masuk Pondok Pesantren (Foto: Istimewa)

Jika kita melihat kondisi zaman sekarang ini dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat secara besar-besaran telah merubah hampir seluruh aktivitas kehidupan manusia. 


Dengan cepatnya globalisasi itu, norma yang diturunkan oleh para salafus saleh dan para ulama kini sudah banyak ditinggalkan.  


Kemaksiatan ada di mana-mana, pergaulan tak mengenal batas, dan terjadi di kalangan remaja yang masih labil. Bahkan hal seperti itu sudah dianggap wajar bagi sebagian kalangan masyarakat. 


Sebagai orang tua, pastinya tak ingin anak kita terjerumus dalam jurang masa depan yang suram. Orang tua ingin sekali melihat anaknya sukses baik dunia maupun akhirat, berbakti kepadanya, dan apa saja yang bersifat baik. 


Berbagai cara dilakukan, seperti menyekolahkan anaknya, baik madrasah maupun sekolah formal, sebagai upaya untuk menjadi benteng dari permasalah saat ini. 


Oleh karena itu, jika hanya mengandalkan sekolah dan pantauan dari orang tua, itu belum cukup. Lalu bagaimana cara yang ampuh untuk menyikapi hal tersebut?


Pondok pesantren, sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional, telah menjadi pilihan yang populer bagi banyak orang tua yang ingin memberikan pendidikan agama dan moral yang kokoh kepada anak-anak mereka. 


Meskipun saat ini terdapat beragam institusi pendidikan yang tersedia, pondok pesantren tetap memiliki nilai-nilai dan manfaat yang khas. Maka dalam hal ini akan dibahas beberapa alasan mengapa seorang anak harus masuk pondok pesantren untuk mendapatkan pendidikan yang holistik dan membangun karakter yang kuat. 


Berikut beberapa alasan seorang anak harus masuk pondok pesantren: 


1. Pembentukan akhlak mulia

Salah satu tujuan utama pondok pesantren adalah membentuk karakter dan akhlak yang mulia pada para santri. Dalam lingkungan pesantren, anak-anak dikenalkan dengan ajaran agama Islam secara menyeluruh, termasuk etika, moralitas, dan nilai-nilai Islam. 


Mereka diajarkan untuk menjadi pribadi yang jujur, disiplin, sabar, dan bertanggung jawab. Melalui disiplin yang ketat dan pengawasan yang baik, pondok pesantren memberikan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan moral dan spiritual anak-anak.


2. Pendidikan agama yang mendalam

Pondok pesantren menawarkan pendidikan agama yang mendalam, dengan fokus pada pemahaman dan pengamalan ajaran Islam. Anak-anak memiliki kesempatan untuk mempelajari dan memahami Al-Qur’an, hadits, tafsir, fiqih, dan berbagai disiplin ilmu agama lainnya. 


Mereka juga berpartisipasi dalam kegiatan ibadah, seperti shalat berjamaah, menghafal Al-Qur’an, dan mempraktikkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan agama yang kokoh ini membantu anak-anak mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang keyakinan mereka dan memperkuat iman mereka.


3. Pengembangan kemandirian

Pondok pesantren juga memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengembangkan kemandirian dan tanggung jawab pribadi. Mereka tinggal di asrama dan belajar mengatur waktu, membersihkan diri, merawat kebersihan lingkungan, dan mengelola tugas-tugas harian mereka sendiri. 


Anak-anak belajar hidup dalam komunitas dan saling bergantung satu sama lain. Pengalaman ini membantu mereka menjadi lebih mandiri, disiplin, dan tangguh dalam menghadapi tantangan hidup.


4. Pembentukan kecerdasan emosional

Selain pendidikan agama, pondok pesantren juga memberikan perhatian pada pengembangan kecerdasan emosional anak-anak. Mereka diajarkan untuk mengelola emosi mereka dengan baik, belajar bersikap santun, dan berkomunikasi dengan baik dalam lingkungan yang heterogen. 


Pengalaman berinteraksi dengan sesama santri dari berbagai latar belakang sosial dan budaya membantu anak-anak memperoleh pemahaman yang lebih luas tentang toleransi, kerjasama, dan saling menghormati.


5. Lingkungan pembelajaran yang terfokus

Di pondok pesantren, anak-anak dapat fokus sepenuhnya pada pendidikan dan pembelajaran. Dengan minimnya gangguan eksternal, seperti gadget atau media sosial, mereka dapat mengalami lingkungan yang kondusif untuk belajar dan mengembangkan minat serta bakat mereka. 


Aktivitas-aktivitas seperti pengajian, diskusi, dan pelatihan keilmuan mendalam membantu mereka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka di berbagai bidang.


6. Persiapan menjadi pemimpin

Banyak pondok pesantren memiliki program pengembangan kepemimpinan yang bertujuan untuk melahirkan generasi pemimpin yang berintegritas. Anak-anak diberikan kesempatan untuk memimpin dalam berbagai kegiatan, organisasi, dan kepengurusan di pondok pesantren. 


Mereka dilatih untuk menjadi pemimpin yang adil, berwibawa, dan bertanggung jawab. Pembelajaran ini mempersiapkan mereka untuk mengemban peran kepemimpinan di masyarakat dan berkontribusi dalam pembangunan yang lebih baik.


7. Belajar indahnya kebersamaan

Hidup di pesantren tidak bisa seorang diri dan suasana akan selalu ramai kecuali jika sudah terlelap. Kebersamaan di pesantren memang sangat terasa karena satu kamarnya saja berisi beberapa orang. Setiap hari tidur bersama, makan bersama menggunakan nampan, dan ngaji pun bersama.


Dampak positif dari adanya kebersamaan inilah yang menjadi alasan harus mondok. Jelas bahwa rasa peduli dan menyayangi akan tumbuh antara santri satu dengan yang lain. Hal tersebut juga bisa selaras dengan ilmu sosial dimana sejatinya manusia tidak bisa hidup sendiri dan saling membutuhkan.


8. Manajemen waktu

Setiap orang memiliki waktu yang sama setiap harinya yaitu 24 jam. Waktu tersebut pun akan sangat bermanfaat ketika hidup di pondok pesantren.


Terdapat jadwal tersendiri yang sudah dirancang di pondok pesantren agar santri tidak banyak rebahan ataupun tidur. Apabila pesantren tersebut disertai dengan sekolah, maka seorang santri harus bisa membagi waktu dengan baik untuk sekolah dan mengaji.


Tentu saja bukan hal yang mudah untuk membagi-bagi waktu tersebut, namun seiring dengan waktu pasti akan mulai terbiasa. Pembagian waktu yang teratur ini pun bisa diterapkan di rumah ketika sudah pulang dari pondok pesantren sehingga mampu membangun karakter yang baik.


Alasan mengapa harus mondok di atas pun memang banyak yang bisa merasakan dampak positifnya. Pondok pesantren bukanlah sebuah penjara, namun tempat suci yang membuat kita belajar banyak mengenai arti kehidupan yang sesungguhnya. 


Secara keseluruhan, pondok pesantren dapat memberikan pendidikan holistik yang mencakup aspek agama, moral, akademik, dan sosial. Dengan memasukkan anak-anak ke dalam lingkungan pondok pesantren, orang tua dapat memastikan mereka mendapatkan pendidikan yang seimbang dan terintegrasi. 


Melalui pondok pesantren, anak-anak dapat mengembangkan karakter yang kuat, mengasah pemahaman agama yang mendalam, dan mempersiapkan diri mereka untuk menghadapi tantangan dunia dengan keyakinan yang teguh.

(M Alwi Syihab)


Pernik Terbaru