• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Pendidikan

Usir Jenuh, Santri Khotmul Quran di Alam Terbuka

Usir Jenuh, Santri  Khotmul Quran di Alam Terbuka
Santriwati saat membaca dan menghapal Al Quran di alam terbuka.
Santriwati saat membaca dan menghapal Al Quran di alam terbuka.

Lampung Selatan, NU Online Lampung - Khotmul Qur'an merupakan rutinitas akhir bulanan yang biasa dilakukan oleh para santri jurusan IPA takhassus tahfidz MA Al Hikmah, Bandar Lampung.

 

Para santri membaca Al-Qur'an 30 juz dalam 1 majelis dengan sistem dibagi, 1 anak 1 juz atau lebih. Dimulai pukul 09.00 hingga pukul 12.00 WIB. Kemudian ditutup dengan pembacaan doa khotmul Qur'an, 19 September 2021.

 

Untuk akhir bulan ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Hikmatul Mubtadiien, Marga Agung, Jati Agung, Lampung Selatan.  

 

Pondok ini terletak di tengah-tengah area persawahan dan sungai kecil yang mengalir. Meski masih dalam proses pembangunan, namun suasana pedesaan dan pemandangan yang hijau, mampu menghilangkan penat sejenak dari hiruk-pikuk perkotaan. Suatu bentuk refleksi ayat-ayat Al-Qur’an dengan tadabbur alam.

 

Kegiatan ini dipelopori oleh Ustadz Ramadhani, S.Si, yang merupakan pembina jurusan IPA Tahfidz. Semua santri tahfidz sangat antusias pada progam khataman tersebut. Juga didampingi beberapa pengurus dan muhibbin Al-Qur’an.

 

Menurut Ustadz Ramadhani, acara ini sengaja dilaksanakan di ruang terbuka guna merefleksikan pikiran para santri dalam membaca dan menghapal Al-Qur'an. Sehingga mereka mendapatkan imun positif dalam menghafal, dan menjadikan para santri untuk tetap istiqomah, cinta, senang, dalam membaca Al-Qur'an di manapun mereka berada.

 

Selain khataman, makan Ikan Gurame bersama menjadi keseruan selanjutnya, yang sebelumnya memang sudah dipersiapakan oleh pengurus diatas saung pondok, mulai dari perbekalan dan alat masak.

 

Pengurus selalu memberikan kegiatan-kegiatan positif, mengajarkan suatu bentuk kreatifitas dalam citra rasa masakan, juga rasa gotong royong sesama santri.

 

Setelah shalat zuhur, para santri masih tetap menikmati hijaunya persawahan, udara jernih, serta angin sepoi-sepoi, sembari ngemil petis bersama. Ada juga yang bermain di sawah, mencari ikan dan belut.

 

“Alhamdulillah, santri sangat senang dengan kegiatan yang seperti ini, sehingga diharapkan menjadi fresh kembali pikiran mereka, dan semangat dalam mengejar target hafalanya. Karena kegiatan ini bermula atas permintaan para santri yang mulai jenuh menghapal dan membaca Al-Qur'an di pondok, serta ingin mencoba di alam terbuka," ujar Ustadz Ramadhani.

 

“In syaa Allah kegiatan seperti ini akan menjadi rutinitas per akhir tiga bulan, dengan harapan bisa mengobati kejenuhan para santri, dan menumbuhkan semangat dalam berjuang menghapal Al-Qur'an. Karena menghafal bukan hanya sekedar hafal namun butuh ketenangan, konsentrasi, dan istiqomah. (Yudi Prayoga)

 


Editor:

Pendidikan Terbaru