• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Minggu, 5 Mei 2024

Pendidikan

Tingkatkan Teaching Learning, Unila Hadirkan Profesor dari Lahore University of Management Sciences Pakistan

Tingkatkan Teaching Learning, Unila Hadirkan Profesor dari Lahore University of Management Sciences Pakistan
Tingkatkan Teaching Learning, Unila Hadirkan Profesor dari Lahore University of Management Sciences Pakistan (Foto: Istimewa).
Tingkatkan Teaching Learning, Unila Hadirkan Profesor dari Lahore University of Management Sciences Pakistan (Foto: Istimewa).

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Tim Higher Education for Technology and Innovation (HETI) Project Universitas Lampung (Unila) bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran (FK) menghadirkan Prof Arshad Ahmad dari Lahore University of Management Sciences (LUMS), Pakistan.


Kehadirannya itu bertujuan untuk memberikan materi mengenai peningkatan kemampuan penerapan teaching learning (TL) dan work integrated learning (WIL) di Unila, Senin-Selasa (19-20/2/2024).


Prof Arshad Ahmad yang juga Konsultan Asian Development Bank (ADB) ini menyampaikan materi di Aula A lantai dua FK Unila, di hadapan Wakil Rektor Bidang PKTIK Ayi Ahadiat, Dekan FK Evi Kurniawaty, para wakil dekan bidang akademik, serta jajaran tim HETI Project Unila.


Prof Arshad Ahmad dalam paparannya menyampaikan topik mengenai “Accelerating Cutting-Edge Education through HETI, Doing More with Less: Less Grading more learning”. Dalam penerapan teaching learning tersebut, Prof Arshad mengurai penggunaan Immediate Feedback Assessment Technique (IF-AT).


“Teknik ini memungkinkan individu atau tim untuk menerima umpan balik secara langsung tentang jawaban mereka atas pertanyaan pilihan ganda benar atau salah. Mahasiswa dan grupnya dapat secara progresif merevisi pemahaman mereka tentang tentang pembelajaran dan identifikasi jawaban yang benar,” ujar Prof Arshad dilansir dari laman Unila


IF-AT dikembangkan Mike Epstein dan Beth Epstein yang membahas bagaimana tes pilihan ganda tidak cukup sensitif untuk memberi penghargaan kepada mahasiswa yang mampu mengeliminasi dua jawaban. Melalui metode ini, ide dan penelitian mereka berkembang menjadi metode penilaian IF-AT.


“Melalui program ini, saya siap berbagi pengalaman dalam rangka meningkatkan reputasi Unila. Kehadiran saya hingga Jumat di Unila bisa dimanfaatkan untuk berdiskusi dengan para peserta untuk mendukung dan menopang semua kebutuhan pembelajaran yang diperlukan pada pertemuan ini,” katanya.


Menanggapi hal tersebut, Wakil Rektor Bidang PKTIK, Ayi Ahadiat merasa beruntung atas kehadiran Prof Arshad secara langsung ke Unila. Dalam rangka meningkatkan kompetensi para pengajar, khususnya di Unila untuk menuju world class university.


“Ini sejalan dengan tujuan Unila dalam rangka pemenuhan key performance indicator atau IKU perguruan tinggi secara luas dalam rangka peningkatan kualitas hasil lulusan,” ungkapnya. 


Ia berharap, dengan adanya hal ini maka akan berdampak secara langsung ke kualitas para alumni dalam memenuhi ketercapaian penghasilan melebihi UMR. Secara singkat ia juga menjelaskan potensi yang dimiliki Unila dengan profil beberapa fakultas dan lembaga untuk mengoptimalkan peran dalam mencapai kompetensi terbaik.


“Saya berharap Prof.Arshad dapat berbagi pengalaman lebih untuk peningkatan kompetensi kolega kami di Unila,” ungkapnya. 


Pendidikan Terbaru