77 PPPK Hasil Optimalisasi Dilantik, Ini Pesan Rektor UIN Raden Intan
Bandar Lampung, NU Online Lampung
Sebanyak 77 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Hasil Optimalisasi Kementerian Agama (Kemenag) Satuan Kerja (Satker) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan formasi tahun 2022 resmi dilantik, Jumat (22/12/2023).
Jumlah itu terdiri dari 52 dosen dan 25 tenaga kependidikan yang tersebar di sejumlah unit kerja UIN Raden Intan Lampung. Sementara secara keseluruhan ada 10.300 peserta yang dinyatakan lulus menjadi PPPK Kemenag melalui hasil reformulasi atau optimalisasi.
Surat Keputusan (SK) PPPK UIN Raden Intan diserahkan secara simbolis oleh Rektor Prof H Wan Jamaluddin dan disaksikan jajaran pimpinan di Ballroom UIN setempat.
Rektor Prof Wan Jamaluddin meminta kepada 77 PPPK yang dilantik untuk bekerja dengan baik, bersemangat, dan bertanggung jawab sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tusi) masing-masing.
“Tunjukan kinerja terbaik, karena saudara sekalian adalah orang-orang terpilih. Tunjukkan pula dedikasi dan loyalitas dalam bekerja, untuk memberikan pelayanan yang bermutu baik tenaga dosen maupun tenaga kependidikan,” ujarnya.
Ia melanjutkan, selamat kepada 77 orang PPPK UIN Raden Intan yang dilantik. Teruslah belajar, memperbaiki diri dan mengembangkan potensi, karena tugas dan tanggung jawab yang kita emban ke depan akan semakin berat.
Pada kesempatan tersebut, Prof Wan juga berterima kasih dan memberikan penghargaan yang tinggi kepada Panitia Penyelenggara seleksi PPPK terkhusus kepada Bagian Kepegawaian UIN Raden Intan Lampung yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik.
Acara Pelantikan dan Penyampaian Surat Keputusan (SK) PPPK ini berlangsung serentak di setiap satker Kemenag Se-Indonesia. Sedangkan khusus untuk formasi pusat dan satker di Jakarta, penyerahan SK diberikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenag Prof H Nizar Ali.
“Selamat kepada seluruh PPPK baik pusat maupun daerah yang dilantik dan diambil sumpah. Ini patut disyukuri bersama, melalui jalan yang panjang akhirnya honorer di Kementerian Agama bisa menjadi ASN, sebuah proses yang luar biasa yang mungkin tidak akan pernah terlupakan,” ungkap Sekjen melalui platform Zoom.
Sekjen mengatakan proses tersebut merupakan bentuk ikhtiar dan buah kesabaran para tenaga honorer melakukan pengabdian kepada negara. Oleh sebab itu, sambungnya, status sebagai ASN ini harus disyukuri dengan cara menjadi abdi negara yang memiliki integritas dan profesionalitas yang tinggi.
Sekjen juga mengungkapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut serta mensukseskan upaya para honorer di Kemenag ini menjadi ASN melalui optimalisasi.
