Warta

Para Tokoh Lampung Antarkan KH Arief Mahya ke Peristirahatan Terakhir

Kamis, 16 Mei 2024 | 18:04 WIB

Para Tokoh Lampung Antarkan KH Arief Mahya ke Peristirahatan Terakhir

Kapolresta Bandar Bandar Lampung Kombes Pol Abdul Waras dan Kasatlas Kompol Ikhwan Syukri saat memanggul jenazah KH Arief Mahya, Kamis (16/5/2024) (Foto: Dian R/NUO Lampung).

Bandar Lampung, NU Online Lampung 

Para tokoh Lampung turut menghadiri pemakaman Mustasyar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung, KH Arief Mahya. Mereka terdiri dari para tokoh agama, unsur pemerintahan, dan para aktivis.


KH Arief Mahya yang wafat Rabu (15/5/2024) sore dimakamkan di Jalan Palapa 5C, Kecamatan Labuhan Ratu, Bandar Lampung. Ratusan jamaah tampak hadir untuk mengantarkan kiai dan pejuang kemerdekaan Indonesia itu.


Diantara tokoh yang hadir adalah Wakil Rais Syuriyah PWNU Lampung KH Basyaruddin Maisir (yang memimpin talqin) dan KH Ihya Ulumuddin, serta Ketua PWNU Lampung H Puji Raharjo.


Kemudian Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika dan Wakapolda Lampung Brigjen Pol Ahmad Ramadhan. 


Hadir pula Menteri Pemuda dan Olahraga era Presiden SBY, Andi Mallarangeng, Wali Kota Bandar Lampung Hj Eva Dwiana, Mantan Wali Kota Bandar Lampung Herman HN, dan ratusan jamaah.


Bahkan, Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Abdul Waras dan Kasat Lantas Polresta Bandar Lampung Kompol Ikhwan Syukri turut memanggul keranda KH Arief Mahya dari Masjid Al Kautsar sampai tempat pemakaman. 


Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung, H Puji Raharjo mengatakan, kita kehilangan sosok KH Arief Mahya yang patut dicontoh dari lembaran-lembaran sejarah yang telah dilaluinya.


“Beliau adalah sosok aktivis yang penuh keikhlasan mendarmabaktikan seluruh jiwa dan raganya untuk kemaslahatan umat. Sehingga KH Arief Mahya dianugerahkan pahlawan daerah oleh Provinsi Lampung,” katanya.


Salah satu anak KH Arief Mahya, Andi Arief menyampaikan bahwa keluarga besar tentu merasa kehilangan, tetapi mereka ikhlas atas kepergian orang yang sangat dihormati dan cintai itu.


“Banyak sekali teladan yang diberikan ayah kepada kami anak-anaknya. Beliau adalah seorang pejuang, ulama, dan tokoh masyarakat. Namun sebagai manusia biasa, jika KH Arief Mahya pernah berbuat salah atau dirasakan salah, kami mohon untuk dimaafkan,” ujarnya.


KH Arief Mahya yang lahir di Gedung Asin, Liwa, Kabupaten Lampung Barat pada 6 Juni 1923, merupakan anak pasangan Mahya dan Fatimah.  


Dari pernikahannya dengan Mas Amah, lahirlah  delapan orang  anak, yaitu Hilyati, Istamar Arief, Erna Pilih, Prisrita Rita, Edy Irawan AriefK (Ketua Demokrat Lampung) Neli Aida, Septi Aprilia, dan Andi Arief (Ketua Bapilu DPP Partai Demokrat).

 


(Dian Ramadhan)