• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Opini

Konsep Yaqin, Ainul Yaqin, dan Haqqul Yaqin untuk Ketenangan Hidup

Konsep Yaqin, Ainul Yaqin, dan Haqqul Yaqin untuk Ketenangan Hidup
foto ilustrasi net
foto ilustrasi net

Yakin ialah Orang yang menggunakan akal mereka dan merasa dirinya ada dan dekat kepada Allah SWT. Pada level ini manusia masih merasa dirinya terlibat atas apa yang dilakukan, didapat, dan di raih. Dalam kitab Al-Hikam karya Syekh Ibnu Atoilah Asyakandari disebut syu'aaul bashiirah atau cahaya akal.
 
 

Ainul Yaqin  ialah orang-orang yang menggunakan nurul ilmu, merasa dirinya tidak ada jika dibandingkan dengan adanya Allah Swt. Ainul Yaqin disebut juga ainul bashiirah atau cahaya ilmu.

 

Sementara  haqqul yaqin ialah puncak keyakinan batin  paling tinggi, yaitu melihat adanya Allah Swt di muka Bumi ini dan tidak ada satupun di dunia ini selain kekuasaan dan kebesaran-Nya. Haqqul yaqin disebut juga haqqul bashiirah atau cahaya ilahi. Sejauh mata memandang, apapun yang ada disekitarnya tak lain hanya kebesaran dan kuasa Allah azza wa jalla, dzat yang maha mulia dan tinggi. Kemegahan duniawi, harta, tahta, dan segala sesuatu hanya fana' (sesaat), kelak akan hancur dan musnah.

 

Kemajuan zaman dan teknologi informasi saat ini membuat manusia dihadapkan dengan sarana dan akses fasilitas yang sangat mudah. Fenomena dapat menggoda siapapun untuk memiliki segala sesuatu secara berlebih.  Watak manusia juga dapat berubah menjadi manusia materialistik dan individualistic, hingga tak sedikit yang lupa, pura-pura lupa, atau memang hatinya ingkar bahwa segalanya atas kuasa dan kehendak Allah Swt.

 

Iman dan taqwa seakan hanya teori belaka yang tercatat dalam lembaran-lembaran khazanah Islam, dan alpa untuk diamalkan. Lupa bahwa sehat pasti akan sakit, muda pasti akan tua, dan hidup pasti akan mati pada waktu yang telah Allah tetapkan.
 
 

Lupa bersyukur atas segala nikmat yang selama ini ia rasakan, baik nikmat sehat, nikmat berkumpul keluarga, nikmat menghirup udara segar bahkan nikmat mobil  dan rumah mewah. Semua itu tidak lain hanya titipan semata dari Allah Swt.

 

Maka, konsep haqqul yaqin ialah puncak yang harus bisa kita capai. Bahwa kita manusia lemah tidak ada daya upaya selain pertolongan dari Allah Swt.

 

Lahuala walaquwata illa billah.

 

M. Rifai Aly, Jurnalis NUO Lampung

 


Opini Terbaru