• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Minggu, 19 Mei 2024

Literasi

Ada Lomba Baca Kitab Kuning Berhadiah Umroh, Ikut Yuk!

Ada Lomba Baca Kitab Kuning Berhadiah Umroh, Ikut Yuk!
BANDAR LAMPUNG - Sebagai upaya untuk melestarikan budaya keislaman dan penambah wawasan tentang agama dengan membaca dan mempelajari kitab kuning, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggagas lomba Musabaqoh Qiroatul Kutub (MQK) tingkat nasional pada 2 April mendatang. Pelaksanaan akan dimulai di tingkat wilayah masing- masing dan difinalkan di Jakarta. “Kami, dewan pengurus wilayah ( DPW)  PKB Lampung mengundang seluruh pondok pesantren atau non pondok pesantren se-Lampung mengikuti acara tersebut, khususnya kepada santri  yang telah berusia 17-25 tahun dan memiliki kemampuan dalam membaca kitab kuning,” kata Sekretaris DPW PKB Lampung, Oktarijaya, di kantor DPW PKB. Okta menambahkan nantinya PKB Lampung akan menggandeng Rabithah Ma`ahid Al-Islamiyyah NU (RMI NU) dan Lembaga Bahtsul Masail NU ( LBM NU) sebagai panitia dalam perlombaan tersebut. Rencananya perlombaan akan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 2 April, termasuk Lampung. “Untuk kitab yang akan dibaca nantinya adalah kitab Ihya `Ulumuddin karya Imam Al Ghazali,” ujarnya. Kata Okta, pelasanaan seleksi tingkat provinsi tersebut nantinya akan dilaksanakan di Pondok Pesantren Darussalam Lampung Timur.  Nantinya dari seluruh peserta yang ada akan dipilih 4 orang pemenang, 2 laki-laki dan 2 perempuan untuk selanjutnya diajukan ke Jakarta sebagai delegasi dari Lampung. Sedangkan bagi mereka yang nantinya mampu menjadi juara dai tingkat provinsi dan menjadi delegasi Lampung untuk final di Jakarta, DPW PKB Lampung akan memberikan hadiah istimewa berupa umroh ke Tanah Suci. “Kita semua sudah sepakat bahwa nanti yang juara di Lampung akan diberangkatkan umrah 4 orang. Oleh karenanya kami menginformasikan kepada seluruh pondok-pondok pesantren atau non pesantren yang memiliki santri atau siswa mampu  menguasai kitab kuning, agar bisa mendaftarkan  dan mengikuti perlombaaan tersebut,” pungkasnya. (Sunarto)


Editor:

Literasi Terbaru