• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Khutbah

Khutbah Jumat: Lima Esensi Bulan Suci Ramadhan

Khutbah Jumat: Lima Esensi Bulan Suci Ramadhan
Meningkatkan ketakwaan di bulan Ramadhan dengan berbagai amalan (Ilustrasi: NU Online)
Meningkatkan ketakwaan di bulan Ramadhan dengan berbagai amalan (Ilustrasi: NU Online)

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dan kemuliaan, sehingga Allah memberikan berbagai kebaikan yang dikerjakan hamba-hamba-Nya, salah satunya dengan melipat gandakan pahala dari kebaikan. 

 

Selain sebagai bulan yang mulia, Ramadhan juga memiliki banyak dimensi dan esensi dari ibadah, karena melihat dari berbagai aspek sudut pandangnya.

 

Khutbah I

اَلْحَمْدُ ِللّٰهِ جَعَلَ رَمَضَانَ شَهْرًا مُبَارَكًا، وَفَرَضَ عَلَيْنَا الصِّيَامَ لِأَجْلِ التَّقْوٰى, أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ,  اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مَحَمَّدٍ الْمُجْتَبٰى، وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَهْلِ التُّقٰى وَالْوَفٰى,  أَمَّا بَعْدُ، فَيَاأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ! أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى. فَقَالَ اللهُ تَعَالٰى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. يَاۤأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءٰمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ

 

Hadirin Rahimakumullah 

Pada hari dan bulan yang mulia ini, khatib meningkatkan kepada jamaah Jumat sekalian untuk selalu meningkatkan takwa kita kepada Allah swt yakni dengan cara menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Karena dengan cara itu lah kita dapat mencapai derajat ibadah yang tinggi, terutama pada puasa di bulan suci Ramadhan. 

 

Puasa Ramadhan bukan hanya sekedar puasa biasa yang diwajibkan kepada umat Islam, akan tetapi puasa Ramadhan juga memiliki berbagai dimensi dan hikmah di dalamnya. Oleh karena itu, kita sebagai umat Islam harus benar-benar menjalankan segala sesuatu yang menjadi syarat rukun puasa, juga menjauhi segala sesuatu yang menjadikan puasa kita batal dan merugi.

 

Hadirin rahimakumullah

Alhamdulillah, segala puji milik Allah swt, Tuhan yang telah memberikan kepada kita berbagai kenikmatan yang agung dan berkah, yang sampai kapan pun sepanjang sejarah, tidak ada satu manusia pun dan makhluk apa pun yang dapat menghitung nikmat yang Allah telah diberikan selama ini. Karena sesungguhnya Allah Maha Kaya, Maha Kuasa, dan tidak ada makhluk yang menyerupai-Nya. 

 

Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad saw. Nabi yang telah membawa kita kepada zaman yang penuh keimanan, keislaman dan keihsanan. Semoga kita semua mendapatkan syafaatnya kelak di hari akhirat.  

 

Hadirin rahimakumullah 

Detik demi detik, menit demi menit, jam, hari, dan bulan, tidak terasa kita semua sudah memasuki bulan suci Ramadhan. Bulan yang mulia, bulan yang khusus diberikan oleh Allah swt kepada umat Islam agar bisa dimanfaatkan dengan baik. Seperti memperbaiki diri, memperbanyak amal, mengurangi dosa, dan sebisa mungkin selalu mendekatkan diri kepada Allah swt. 

 

Puasa Ramadhan memiliki banyak hikmah, faedah dan manfaat bagi kita umat Islam. Selain itu, pada bulan suci Ramadhan juga memiliki berbagai esensi yang bisa kita pahami dan ambil pelajarannya. 

 

Pertama, Ramadhan adalah bulan puasa

Ramadhan merupakan bulan yang disucikan oleh Allah swt, karena di dalamnya diwajibkan berpuasa satu bulan penuh bagi umat Islam. Pada bulan Ramadhan juga umat Islam dilarang untuk berbuat keburukan dan dianjurkan memperbanyak amal saleh, karena akan dilipatgandakan baik pahala maupun dosa. 

 

Selain itu, ibadah puasa juga merupakan syariat yang telah diwajibkan kepada umat-umat terdahulu, sebelum umat Nabi Muhammad saw, meski dengan aturan dan tata cara yang berbeda. Hal ini telah difirmankan oleh Allah swt, dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 183:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

 

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. Al-Baqarah: 183).

 

Hadirin rahimakumullah 

Kedua, Ramadhan adalah bulan pengampunan

Setiap manusia pasti memiliki kesalahan dan dosa, baik yang disengaja maupun tidak, oleh karena itu, karena Ramadhan merupakan bulan pengampunan bagi umat Islam, maka seyogyanya kita semua untuk memperbanyak istighfar dan bertaubat kepada Allah swt. Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah saw:

 اَلصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَاُن إلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاةٌ مَا بَيْنَهُنَّ إذَاجْتَنَبَ اْلكَبَائِرَ

 

Artinya: Jarak antara shalat lima waktu, shalat Jumat dengan Jumat berikutnya dan puasa Ramadhan dengan Ramadhan berikutnya merupakan penebus dosa-­dosa yang ada di antaranya, apabila tidak melakukan dosa besar (HR Muslim).

 

Ketiga, Ramadhan adalah bulan bersedekah

Sedekah merupakan perbuatan yang baik, karena dapat membantu orang lain, sifat ini juga dinamakan hablu minannas atau dimensi kemanusiaan. Seperti membantu tetangga yang kelaparan, memberi sedekah berbuka bagi orang yang puasa, dan sebagainya. Rasulullah saw telah bersabda tentang keutamaan bersedekah di bulan suci Ramadhan:

 أيُّ الصَّدَقَةِ أفْضَلُ؟ قَالَ صَدَقَةٌ فِىْ رَمَضَان

 

Artinya: Rasulullah saw pernah ditanya, sedekah apakah yang paling mulia? Beliau menjawab: Yaitu sedekah di Ramadhan (HR Tirmidzi).

 

Sedangkan dalil tentang keutamaan memberikan harta kepada orang lain, Allah swt berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 261:

 

مَثَلُ الَّذِيۡنَ يُنۡفِقُوۡنَ اَمۡوَالَهُمۡ فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنۡۢبَتَتۡ سَبۡعَ سَنَابِلَ فِىۡ كُلِّ سُنۡۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ‌ؕ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنۡ يَّشَآءُ‌ؕ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيۡمٌ

 


Artinya: Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Mahamengetahui, (QS. Al Baqarah: 261).

 

Hadirin rahimakumullah 

Keempat, Ramadhan adalah bulan Al-Qur’an

Ramadhan merupakan bulan di mana Al Qur'an diturunkan oleh Allah swt. Maka dari itu sebaiknya kita sebagai umat Islam yang mewarisi firman Allah tersebut, harus memperbanyak membaca Al-Qur'an dan mengamalkannya, terutama pada bulan Ramadhan. 

 

Satu huruf membaca Al-Qur'an maka akan diberi pahala 10 kebaikan, apa lagi juga pada Ramadhan yang jelas pahalanya dilipatgandakan. Selain itu juga, Al-Qur'an bisa memberikan syafaat kepada para pembacanya. Sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah saw:

اَلصِّيَامُ وَاْلقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ يَقُوْلُ اَلصِّيَامُ أيْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتَ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِى فِيْهِ وَيَقُوْلُ اْلقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِالَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيْهِ قَالَ فَيُشَفِّعَانِ

 


Artinya: Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat seorang hamba pada hari kiamat. Puasa berkata: “Ya Rabbi, aku mencegahnya dari makan dan minum di siang hari”, Al-Qur’an juga berkata: “Aku mencegahnya dari tidur di malam hari, maka kami mohon syafaat buat dia.” Beliau bersabda: “Maka keduanya dibolehkan memberi syafaat (HR. Ahmad).

 

Kelima, Ramadhan adalah bulan doa

Ramadhan merupakan bulan dimana doa-doa hamba akan dikabulkan oleh Allah swt, maka dengan demikian, mari perbanyaklah doa kepada Allah, karena Allah swt akan mengabulkan doa hamba-hamba-Nya. Sebagaimana telah difirmankan oleh Allah swt dalam Al-Qur'an surat surat Al-Mukmin ayat 60: 

وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ

 

Artinya: Dan Tuhanmu berfirman, berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku kabulkan bagimu (QS. Al-Mukmin: 60).

 

Selian itu juga, salah satu doa yang akan dikabulkan oleh Allah adalah doa orang yang sedang berpuasa. Rasulullah saw bersabda:

ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٍ ؛دَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ 

 

Artinya: Ada tiga macam doa yang mustajab, yaitu doa orang yang sedang puasa, doa musafir, dan doa orang yang teraniaya (HR. Baihaqi).

 

Hadirin rahimakumullah 
 
Demikian khutbah yang singkat ini, semoga bermanfaat bagi kita semua baik yang membaca maupun yang mendengarkannya. 

 

Dan emoga juga, di Ramadhan ini kita bisa melakukan ibadah puasa satu bulan penuh  dengan baik dan benar.  Aamin ya Rabbal ‘alamin.

  أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ   وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ. باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ والذِّكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ 

 

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا,  أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا,   اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. , اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ


 

Ustadz Yudi Prayoga M.Ag, Pengajar di Pondok Pesantren Al Hikmah Bandar Lampung


Khutbah Terbaru