Yudi Prayoga
Penulis
Sakit adalah istilah untuk keadaan buruk pada pikiran, tubuh, dan hal lain seperti jiwa, sehingga menyebabkan ketidaknormalan dan keseimbangan pada tubuh.
Dalam agama Islam, sakit maupun sehat adalah hal yang harus diyakini kehadirannya berasal dari Allah. Semuanya perlu kita syukuri, meskipun secara umum ketika manusia dalam keadaan sehat mereka bersyukur. Sedang saat dalam keadaan sakit mereka mengeluh.
Maka dari itu, kita sebagai umat Islam dianjurkan untuk selalu bersabar ketika sedang ditimpa musibah berupa rasa sakit. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Hadits. Karena ketika kita bersabar, bukan hanya sebagai takdir yang berasal dari Allah, tetapi rasa sabar itu akan diberikan pahala oleh Allah swt.
Khutbah I
اَلْحَمْدُ للهِ حَمْداً يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِك. سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِك. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَه، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُه. خَيْرَ نَبِيٍّ أَرْسَلَه. أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيرْاً وَنَذِيْراً. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَاماً دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. أَمَّا بَعْدُ فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: ۚ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Hadirin rahimakumullah,
Pada hari yang mulia ini, khatib menyeru kepada jamaah sekalian untuk memuji Allah swt dan bershalawat kepada Rasulullah saw, serta senantiasa menjaga dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt.
Semoga dengan ketakwaan tersebut, kita diberikan solusi pada masalah yang sedang dihadapi. Dengan ketakwaan, semoga kita juga dilimpahi rezeki yang tidak kita sangka-sangka, sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Quran surat At-Thalaq Ayat 2 dan 3:
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا * وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ
Artinya: Siapa pun yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya (QS At-Thalaq: 2-3).
Hadirin rahimakumullah,
Dalam menjalani kehidupan di dunia, kita mendapatkan berbagai macam ujian dan rintangan yang salah satunya adalah diturunkannya rasa sakit oleh Allah kepada para hamba-hamba-Nya.
Ketika rasa sakit datang, tidak jarang manusia berkeluh kesah, merasa kesakitan dan tidak nyaman dengan kondisi yang dialaminya, bahkan terkadang rasa sakit yang sebentar terasa lama dengan kepedihan dan keperihan yang sedang dialami.
Dengan rasa sakit yang ada, mungkin tidak semuanya dapat menahan rasa sabar ketika menerima cobaan dan ujian seperti ini. Di antara mereka ada yang putus asa hingga tidak mau berobat, di antara mereka ada yang sudah berusaha berobat hingga putus asa kemana lagi harus mencari kesembuhan. Bahkan mungkin saja ada yang memutuskan menemui ajalnya dengan cara bunuh diri sebab rasa sakit yang dialaminya. Naudzubillah min dzalik.
Hadirin rahimakumullah,
Ada suatu anjuran dari Rasulullah saw kepada kita untuk bersabar ketika ditimpa rasa sakit. Kesabaran yang kita hadirkan, ketika sakit melanda kita, akan berbuah pahala di sisi Allah. Hal ini pernah disampaikan dalam sebuah hadits:
أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مُصِيبَةٍ تُصِيبُ الْمُسْلِمَ إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا عَنْهُ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا
Artinya: Aisyah ra, istri Nabi saw menyampaikan, Rasulullah saw bersabda: Tidaklah suatu musibah yang menimpa seorang muslim, bahkan duri yang melukainya sekalipun, melainkan Allah akan menghapus (dosa-dosanya) (HR Al-Bukhari).
Dari hadits ini, kita mendapati bahwa musibah yang menimpa seorang Muslim sesungguhnya adalah penghapus kesalahan dan dosa yang pernah ia perbuat. Musibah di sini maknanya umum, boleh jadi ia adalah kesedihan sebab kehilangan sesuatu maupun orang yang dicintai, rasa sakit yang melanda baik secara lahir maupun batin, problematika kehidupan, rasa tidak aman, dan kekhawatiran bahkan ketakutan.
Hadirin rahimakumullah,
Mengenai kesabaran yang kita lakukan di kala kita dalam rasa sakit, Allah menegaskan dalam Al-Quran bahwa ada ganjaran dan pahala bagi orang-orang yang sabar, di mana pahala tersebut tidak terbatas jumlahnya. Allah berfirman dalam surah Az-Zumar ayat 10:
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang bersabar akan dipenuhi pahala mereka tanpa hitungan.
Pahala dan ganjaran yang diraih orang yang bersabar sebagaimana yang disebutkan pada ayat ke-10 surat Az-Zumar ini beriringan dengan sabda Nabi Muhammad mengenai dihapusnya dosa-dosa orang yang bersabar ketika ditimpa penyakit. Beliau bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ، فَمَا سِوَاهُ إِلَّا حَطَّ اللهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ، كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا
Artinya: Tidaklah seorang Muslim terkena suatu penyakit dan lainnya kecuali karenanya Allah menggugurkan kejelekan-kejelekannya sebagaimana sebuah pohon menggugurkan daunnya (HR Muslim).
Masih berkaitan dengan kesabaran atas penyakit, terdapat hadits lainnya yang tertera dalam Shahih Muslim, dari ‘Atho bin Abi Robah yang mengatakan:
قَالَ لِي ابْنُ عَبَّاسٍ: أَلَا أُرِيكَ امْرَأَةً مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ؟ قُلْتُ: بَلَى، قَالَ: هَذِهِ الْمَرْأَةُ السَّوْدَاءُ، أَتَتِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَتْ: إِنِّي أُصْرَعُ وَإِنِّي أَتَكَشَّفُ، فَادْعُ اللهَ لِي، قَالَ: إِنْ شِئْتِ صَبَرْتِ وَلَكِ الْجَنَّةُ، وَإِنْ شِئْتِ دَعَوْتُ اللهَ أَنْ يُعَافِيَكِ قَالَتْ: أَصْبِرُ، قَالَتْ: فَإِنِّي أَتَكَشَّفُ فَادْعُ اللهَ أَنْ لَا أَتَكَشَّفَ فَدَعَا لَهَا
Artinya: Ibnu Abbas berkata kepadaku, ‘Maukah kau kuperlihatkan seorang perempuan ahli surga?’ Aku menjawab, ‘Ya.’ Ia berkata, “Perempuan hitam ini telah datang kepada Nabi dan berkata, ‘Sesungguhnya aku mengidap penyakit ayan dan auratku sering tersingkap karenanya. Maka berdoalah kepada Allah untuk kesembuhanku.” Nabi bersabda, “Kalau kau mau bersabar bagimu surga. Dan bila kau mau aku mau mendoakanmu agar Allah menyembuhkanmu.” Perempuan itu berkata, “Aku mau bersabar saja.” Ia berkata lagi, “Auratku sering terungkap, maka mohonlah kepada Allah agar auratku tak terungkap lagi.” Maka Nabi mendoakannya (HR Muslim).
Pelajaran yang dapat diambil dari hadits ini bahwa kesabaran atas suatu penyakit yang menimpa dirinya akan menjadi wasilah untuk masuk surga. Selain itu, pada hadits tersebut juga terdapat penjelasan, boleh jadi seseorang yang ditimpa penyakit itu sedang diangkat derajatnya oleh Allah swt.
Hadirin rahimakumullah,
Lantas bagaimana cara kita mempraktikkan rasa sabar ketika ditimpa penyakit?
Pertama, kita dapat berbaik sangka kepada Allah, bahwa apa yang menimpa kita merupakan suratan takdir ilahi. Boleh jadi rasa sakit adalah wasilah supaya kita diangkat derajat dan martabatnya di sisi Allah swt dengan dihapuskannya dosa-dosa.
Kedua, pasrah diri kepada Allah dengan berdoa kepada-Nya supaya diberikan kesembuhan. Dengan berdoa memohon kesembuhan, artinya kita meyakini bahwa Allah Maha Menyembuhkan dan Maha Kuasa atas segala sesuatu. Bahkan cobaan dan ujian seberat apapun tidak ada apa-apanya di hadapan Allah swt.
Ketiga, menumbuhkan rasa tawakal setelah mencoba usaha-usaha manusiawi seperti berobat ke dokter, meminum ramuan dan jamu herbal, berolahraga dan menjalani terapi. Dengan menumbuhkan ketakwaan, artinya kita meyakini bahwa usaha lahiriah tidaklah cukup, ada Allah yang Maha Kuasa terhadap segala sesuatu, yang telah menuliskan takdir bagi setiap hamba-Nya.
Hadirin rahimakumullah,
Demikianlah penjelasan mengenai keutamaan bersabar ketika ditimpa rasa sakit sebagaimana yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad saw. Semoga kita dapat mengamalkan rasa sabar ini di kala sakit melanda, kiranya dengan kesabaran tersebut Allah senantiasa mengampuni dosa-dosa kita, Amiin.
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah II
الْحَمْدُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Sumber: NU Online
Terpopuler
1
Berikut 12 Amalan Sunnah di Bulan Muharram
2
IPNU IPPNU Tulang Bawang Gelar LAKMUD II, Cetak Kader Muda Tangguh di Era Disrupsi
3
Tata Cara dan Lafal Niat Puasa Muharram
4
Perkuat Tata Kelola LAZISNU, MWCNU Punduh Pidada Kunjungi MWCNU Way Lima
5
Muharram: Hijrah untuk Tumbuh, Berubah, dan Berbuah Lebih Baik
6
LAZISNU MWCNU Negeri Katon Gelar Santunan Anak Yatim di Ponco Kresno Pesawaran
Terkini
Lihat Semua