• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 4 Mei 2024

Keislaman

Jadikan Allah Ada dalam Setiap Gerak Kita

Jadikan Allah Ada dalam Setiap Gerak Kita
Sudah semestinya Allah selalu ada dalam setiap gerak langkah kita (Ilustrasi: NU Online)
Sudah semestinya Allah selalu ada dalam setiap gerak langkah kita (Ilustrasi: NU Online)

Allah swt merupakan Tuhan pencipta alam semesta beserta seisinya, baik berupa manusia, jin, hewan tumbuhan, malaikat, batu dan tata surya. 

 

Kesemuanya ada dalam lingkup kehendak-Nya. Dan tidak ada hamba yang terlepas dari-Nya. 

 

Karena Allah sudah memberikan apa saja yang kita butuhkan di alam dunia, maka kita dianjurkan untuk selalu bersyukur kepada-Nya, dan jangan mengingkari-Nya.

 

Salah satu syukur yang baik kepada Allah swt adalah dengan selalu mengingat-Nya dalam segala peristiwa, dimanapun dan kapanpun. 

 

Jangan sampai kita semua yang telah diberikan nikmat oleh Allah lalai kepada-Nya, karena terlalu terhalang oleh sifat duniawi. Sehingga Allah tidak hadir dalam hati kita, sehingga banyak manusia yang masih bermaksiat kepada-Nya. 

 

Penyebab manusia masih bermaksiat kepada Allah adalah karena ketidakhadiran Allah swt dalam hatinya. Mungkin terlalu terlena dengan produk berbau duniawi. 

 

KH Bahaudin Nursalim, atau biasa disapa Gus Baha berkata, "Yang hilang dari peradaban modern ini adalah, Allah tidak begitu hadir dalam hati kita". 

 

Seringkali selama 24 jam, manusia hanya ingat kepada Allah ketika shalat fardhu. Itupun kalau masih mau shalat. Kadang-kadang juga, ketika di dalam shalat, ingat Allah hanya ketika takbiratul ihram, setelah itu pikiran dan hatinya kemana-mana. 

 

Ada yang ingat hutang, masalah keluarga, PR, dan lain sebagainya, yang kesemuanya tidak menjadikan kekhusukan dalam shalat. 

 

Padahal 14 abad yang lalu, Rasulullah saw selalu mengajarkan kepada kita, tentang bagaimana caranya selalu ingat kepada Allah, yakni membaca doa ketika beraktivitas. Karena ketika kita membaca doa, maka seenggaknya kita tetap ingat kepada Allah swt. 

 

Dimulai bangun tidur ada doanya, ke kamar mandi ada doanya, keluar kamar mandi ada doanya. Mau masuk rumah dan keluar rumah ada doanya. Mau bepergian ada doanya. Mau tidur kembali ada doanya. Bahkan semua aktivitas ada doanya. 

 

Andaikata tidak hapal doa-doa tersebut, Rasul mengajarkan untuk memulai aktivitas segala sesuatu dengan membaca basmalah (bismillahirrahmanirrahim) dan diakhiri hamdalah (Alhamdulillah). 

 

Dari ajaran di atas membuktikan, bahwa Rasulullah saw memberikan pedoman agar umat Islam selalu menyertakan Allah dalam segala aktivitasnya. Karena segala sesuatu yang disertakan Allah, maka hasilnya akan memberikan keberkahan. 

 

Dan ketika berhasil, ia tidak akan segan-segan mengucap hamdalah, dan memuji Allah bahwa semua hanya milik Allah dan titipan-Nya. Serta segala proses merupakan kehendak-Nya. 

 

Ketika dipuji kaya, ia akan mengucapkan bahwa Allahlah yang memberikan kekayaan tersebut, tanpa kehendak-Nya tidak akan ada yang maujud. Begitupun ketika dipuji kecerdasan, keshalehan dan lain sebagainya. 

 

Jika manusia bisa berpikiran seperti ini, insyaallah tidak akan ada lagi penyakit-penyakit hati, dan tidak ada yang berani berbuat kemaksiatan. Waallahu'alam.

(Yudi Prayoga)


Keislaman Terbaru