• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Bahtsul Masail

LBM NU Lampung Tanggapi Pemberitaan Radar Lampung Tentang Amaliyah Ramadhan

LBM NU Lampung Tanggapi Pemberitaan Radar Lampung Tentang Amaliyah Ramadhan
PRINGSEWU- Menanggapi Pemberitaan Koran Radar Lampung terbitan Ahad (18/6/17) yang mengangkat berita berjudul Waspadai Bid'ah Di Bulan Ramadhan, Ketua Lembaga Bahtsul Masail nahdlatul ulama (LBM NU) Lampung KH Munawir mengatakan bahwa berita seperti itu seharusnya tidak dimuat dan tidak menjadi konsumsi publik. "MUI sudah mengeluarkan fatwa tentang aturan berprilaku di media sosial yang di antara isinya adalah larangan membuat tulisan yang berisi fitnah, menyebar kebencian dan hasud yang menyebabkan perpecahan di masyarakat," katanya, Ahad(18/6/17). Dalam berita yang merupakan hasil wawancara Radar Lampung dengan Ketua Dewan Dakwah Islam Lampung Nasir Hasan menyebutkan beberapa amaliyah yang dilaksanakan ditengah Masyarakat saat ini adalah sesuatu yang tidak diajarkan oleh Rasulullah. Sehingga menurutnya tidak boleh dilakukan karena tidak ada tuntunannya. Amaliyah yang tidak boleh dilakukan menurut Nasir Hasan tersebut diantaranya berdzikir dengan keras setelah shalat, Bacaan shalawat bilal shalat Tarawih, membaca niat puasa setelah shalat tarawih, mengeraskan dan memukul bedug saat malam Idul Fitri. Menanggapi hal tersebut, Munawir menegaskan bahwa pernyataan Nasir Hasan tersebut telah menyalah-nyalahkan amaliyah ibadah orang lain. "Di harapkan untuk semua pemberitaan tidak berisi menyalahkan amaliyah Ormas Keagamaan tertentu. Karena semua ormas memiliki dasar dan landasan masing-masing dalam beribadah," katanya. Lebih lanjut Ulama yang juga ketua komisi fatwa MUI Lampung tersebut mengharapkan kejadian pemberitaan seperti ini Ia harapkan tidak lagi terjadi kedepan dan Ia berharap ada forum tabayyun atau klarifikasi terhadap pemberitaan tersebut. "Hendaknya setiap media menyuguhkan pemberitaan yang berimbang, tidak tendensius dan tidak menimbulkan keresahan," pungkasnya. (Muhammad Faizin/Sunarto)


Editor:

Bahtsul Masail Terbaru