Fatayat NU Pesawaran Peringati Harlah Ke-75, Ajak Perempuan Muda Berdaya dan Berkarya
Sabtu, 26 April 2025 | 13:58 WIB

PC Fatayat NU Pesawaran saat memperingati Harlah ke-75 di Aula KH Hasyim Asy'ari Kantor PCNU Pesawaran pada Sabtu (26/4/2025). (Foto: Istimewa)
Pesawaran, NU Online Lampung
Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Pesawaran memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-75 dengan melakukan doa bersama dan potong tumpeng di Aula KH Hasyim Asy'ari Kantor PCNU Pesawaran pada Sabtu (26/4/2025).
Acara Harlah Fatayat ini mengusung tema "Organisasi Digdaya: Perempuan Berdaya dan Berkarya". Kegiatan itu juga dibarengi dengan kegiatan sarasehan untuk kader Fatayat se-Pesawaran yang menghadirkan Dewan Pembina Fatayat NU Pesawaran yakni Nyai Durrotun Nafisah.
Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Pesawaran, Siti Ahidiyah mengatakan, usia 75 tahun bagi sebuah organisasi bukanlah usia yang muda lagi.
"Fatayat harus berbenah menuju pengabdian yang lebih baik, banyak kisah di perjalanan yang harus dijadikan sebuah pembelajaran untuk sebuah kemajuan organisasi," ujarnya.
Ahid mengajak para pemudi NU untuk menjadikan Fatayat sebagai ruang untuk berproses dan bertumbuh menjadi sosok wanita yang inspiratif dan mulia.
"Berorganisasi dengan energi yang penuh positif, tujuannya ialah membentuk generasi muda perempuan NU yang berakhlak mulia, berpengetahuan luas, dan mampu berkontribusi positif bagi agama, nusa, dan bangsa menuju Indonesia emas yang dicitakan," ungkapnya.
Menurutnya, maksud dari tema besar Perempuan Berdaya dan Berkarya ialah perempuan yang bisa menguatkan perempuan lainnya.
"Untuk bisa saling menguatkan, untuk bisa saling memberdayakan, dipaksa untuk selalu mencari literasi yang sebesar-sebesarnya agar bagaimana menjadi seorang ibu. Juga agar menjadi salah satu pemimpin, sebagai perempuan yang ada di rumah bisa membuat ketahanan di dalam keluarga menjadi semakin kuat,” ungkapnya.
Senada dengan hal tersebut, Dewan Pembina Fatayat NU Kabupaten Pesawaran, Nyai Durrotun Nafisah mengatakan, peran perempuan tidak hanya sebagai seorang ibu saja.
"Peran perempuan sebagai makhluk sosial, sebagai anak, dan sebagai istri, serta peran utamanya yakni sebagai ibu untuk anak-anaknya," kata Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hidayat Gerning itu.
Kegiatan ini dihadiri suruh kader Fatayat NU di berbagai tingkatan, mulai dari Pimpinan Anak Cabang (PAC) sampai di tingkat ranting se-Kabupaten Pesawaran.