Syiar

Ngaji Online Tafsir Jalalain: Mengapa Al-Qur’an Terus Terjaga Sepanjang Masa?

Ahad, 3 Agustus 2025 | 06:20 WIB

Ngaji Online Tafsir Jalalain: Mengapa Al-Qur’an Terus Terjaga Sepanjang Masa?

Al-Qur'an. (Foto: Freepik)

Al-Qur’an adalah satu-satunya kitab suci yang keotentikannya dijamin langsung oleh Allah swt. Sebagai wahyu terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw., Al-Qur’an tidak hanya menjadi pedoman hidup bagi umat Islam, tetapi juga menjadi bukti nyata tentang pemeliharaan Allah terhadap kalam-Nya.


Proses turunnya Al-Qur’an disebutkan dalam Surat Ali Imran dengan kata “nazala”, yang berarti "menurunkan" secara perlahan dan bertahap. Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad saw selama 23 tahun, sebagai bentuk pengajaran yang penuh hikmah dan sesuai dengan konteks zaman dan peristiwa.


Ayat-ayat diturunkan terkadang untuk menjawab pertanyaan umat, sebagaimana kata-kata “yas’alūnaka” (mereka bertanya kepadamu) yang sering muncul dalam Al-Qur’an. Di saat lain, wahyu turun sebagai inisiatif langsung dari Allah SWT tanpa pertanyaan terdahulu. Hal ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an bersifat aktif menjawab, menuntun, dan mendidik.


Berbeda dengan Al-Qur’an, Taurat dan Injil diturunkan sekaligus (tidak berangsur-angsur). Taurat diturunkan kepada Nabi Musa as secara langsung, sebagaimana 10 perintah Tuhan dalam bentuk tulisan. Demikian pula Injil diberikan kepada Nabi Isa as dalam satu masa, tidak bertahap sebagaimana Al-Qur’an.


Dalam konteks ini, Al-Qur’an menggunakan dua istilah penting yakni Nazala yang digunakan untuk Al-Qur’an, menunjukkan proses bertahap dan Anzala yang digunakan untuk Taurat dan Injil, menunjukkan penurunan secara sekaligus.


Keotentikannya dijamin langsung oleh Allah SWT. Dalam QS. Al-Hijr: 9 disebutkan:


اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ 


Artinya: “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan adz-Dzikr (Al-Qur’an) dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.”


Artinya, tidak ada yang bisa memalsukan, menambah, atau mengurangi isi Al-Qur’an. Setiap upaya untuk menyusupkan perubahan dalam mushaf akan selalu terdeteksi dan ditolak. Berbeda dengan Taurat dan Injil yang telah mengalami banyak revisi dan perubahan oleh tangan manusia.


Tantangan Allah: Buatlah Satu Surat yang Serupa


Dalam QS. Al-Baqarah: 23, Allah menantang manusia:


وَاِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا فَأْتُوْا بِسُوْرَةٍ مِّنْ مِّثْلِهٖۖ وَادْعُوْا شُهَدَاۤءَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ ۝٢٣


Artinya: “Jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang apa (Al-Qur’an) yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Nabi Muhammad), buatlah satu surah yang semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.


Namun hingga kini tidak ada yang mampu melakukannya. Tantangan ini menjadi bukti bahwa Al-Qur’an berada pada puncak keagungan bahasa, makna, dan isi. Usaha meniru Al-Qur’an akan selalu gagal.


Meski teksnya tidak berubah, penafsiran Al-Qur’an bersifat dinamis dan bisa berkembang mengikuti zaman. Misalnya, ayat tentang gunung yang berjalan kini bisa dimaknai sebagai eksploitasi tambang yang memindahkan gunung-gunung secara harfiah menjadi bahan bangunan dan sejenisnya. 


Sebagai firman Allah, umat Islam wajib mengimani semua kitab samawi yang diwahyukan Allah SWT, namun hanya Al-Qur’an yang terjaga orisinalitasnya hingga hari kiamat. Siapa saja yang menolak Al-Qur’an, atau mengingkari ayat-ayat Allah, akan mendapatkan azab yang pedih. Sementara mereka yang mengimaninya akan mendapatkan petunjuk, keselamatan, dan kemuliaan dunia-akhirat.


Al-Qur’an adalah wahyu ilahi yang sempurna, terpelihara, dan abadi. Ia turun secara berangsur kepada Nabi Muhammad SAW untuk menjawab kebutuhan zaman, dan menjadi pedoman hidup bagi umat Islam. Tidak ada kitab lain yang keotentikannya dijamin sebagaimana Al-Qur’an. Maka kewajiban kita adalah meyakini, membaca, memahami, dan mengamalkannya dengan sepenuh hati.


***


Disampaikan oleh KH Sujadi Saddad (Wakil Rais Syuriyah PWNU Lampung) dalam pengajian Kitab tafsir Jalalain yang dilaksanakan setiap pagi pada pukul 05.30 – 06.00 WIB di tautan: https://us06web.zoom.us/j/87090712416?pwd=MNbSHGDH62NUWjzwDBm4xGjcVo7MYl.1 .  


Jamaah juga bisa bergabung di grup Yuk WA Ngaji Tafsir dengan mengklik tautan ini: https://chat.whatsapp.com/G92Nj2PYtUD4DYpSn1WUj7