• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Warta

Wakil Katib Syuriyah PWNU Lampung: Sedekah Kepada Orang Tua Diutamakan

Wakil Katib Syuriyah PWNU Lampung: Sedekah Kepada Orang Tua Diutamakan
Wakil Katib Syuriyah PWNU Lampung, KH Andi Ali Akbar dalam Ngaji Rutinan Tafsir Jalalain di Masjid Agung Ash Sulaha, Kotagajah, Lampung Tengah, Jumat (3/11/2023) malam. (Foto: Istimewa)
Wakil Katib Syuriyah PWNU Lampung, KH Andi Ali Akbar dalam Ngaji Rutinan Tafsir Jalalain di Masjid Agung Ash Sulaha, Kotagajah, Lampung Tengah, Jumat (3/11/2023) malam. (Foto: Istimewa)

Lampung Tengah, NU Online Lampung

Dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 215, dijelaskan tentang sasaran nafkah dalam bentuk sedekah, yang diutamakan adalah pertama, orang tua. Kedua, kepada kerabat. 


Kemudian ketiga, anak yatim. Dan keempat, orang miskin, ibnu sabil (musafir). Nafkah dalam fiqih itu adalah kebutuhan setiap hari, jika sedekah itu secara umum. 


Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wakil Katib Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung, KH Andi Ali Akbar dalam Ngaji Rutinan Tafsir Jalalain di Masjid Agung Ash Sulaha, Kecamatan Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah, Jumat (3/11/2023) malam, 


Ia melanjutkan, ayat ini menjelaskan secara khusus tentang nafkah, dan sudut pandangnya adalah kekhususan sebab. Orang tua harus diutamakan dalam hal ini, jangan orang lain. Orang yang bersedekah itu nanti pada hari kiamat akan bertempat pada tempat yang teduh. 


“Jika  melakukan sedekah seperti ini yang lebih baik disirrikan (disembunyikan), namun jika dalam konteks zakat harus dijaharkan (dijelaskan), supaya yang menerima jelas,” kata Pengasuh Pesantren Darusy Syafa’ah Kotagajah, Lampung Tengah itu.


Ia mengatakan, setiap bagian tubuh ini bisa menjadi sedekah, menunjukkan jalan bagian sedekah, semua kebaikan bisa menjadi sedekah. Nabi Muhammad saw mengatakan, sedekah meskipun hanya separuh atau secuil kurma itu juga adalah bagian sedekah. 


“Dalam ayat selanjutnya, pada peristiwa perang, bisa jadi perang itu ada sebuah hikmah kebaikan, meskipun sebenarnya kita benci, karena pengaruh hawa nafsu, dan syahwat,” tuturnya. 


Menurutnya, perang mempertahankan kebenaran, menjadi mati syahid, dan dapat pahala karena Allah swt adalah Dzat Maha Tahu, baik buruknya manusia. Terjadi akhir-akhir ini fenomena perang di Palestina, 


“Mari kita doaakan dari Indonesia, ditambah qunut nazilah. Ayat perang ini diturunkan setelah hijrah Nabi Muhammad saw ke Madinah,” katanya. 


Pada surat lainnya di Al-Qur’an juga dijelaskan tentang adanya larangan perang sebanyak 70 (tujuh puluh) ayat, dan larangan perang kepada golongan kafir harbi.

(Akhmad Syarief Kurniawan)
 


Warta Terbaru