• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Warta

Tokoh Lintas Agama Lampung Kutuk Keras Bom Bunuh Diri di Bandung

Tokoh Lintas Agama Lampung Kutuk Keras Bom Bunuh Diri di Bandung
Tim Brimob Polri mengamankan area pertokoan yang ditutup usai peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). (Foto: Antara)
Tim Brimob Polri mengamankan area pertokoan yang ditutup usai peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). (Foto: Antara)

Bandarlampung, NU Online Lampung
Tokoh lintas agama di Lampung mengutuk keras aksi bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, yang terjadi pada Rabu (7/12/2022) lalu. Aksi tersebut merupakan tindakan yang tidak manusiawi, merusak sendi-sendi persatuan dan kesatuan bangsa serta mengganggu kerukunan hidup umat beragama.


Pernyataan sikap ini disampaikan para tokoh lintas agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Lampung. Pernyataan tersebut ditandatangani oleh para tokoh agama yakni Ketua FKUB Lampung H Mohammad Bahruddin, Ketua Umum MUI Lampung Prof. Moh. Mukri, Ketua PHDI Lampung I Nyoman Setiawan, Ketua PGIW Lampung Pdt. Samuel CH Sitompul, Keuskupan Tanjungkarang Romo Philipus Suroyo, dan Ketua Walubi Lampung Andi Lie Wirawan.


Pada pernyataan tersebut, para tokoh agama meminta pemerintah mengusut tuntas insiden tersebut. "Kiranya aparat penegak hukum dapat dengan serius mengusut serta menindak aktor intelektual berikut jaringannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar tidak terulang lagi insiden yang sama," demikian pernyataan yang ditandatangani pada Jumat (9/12/2022).


Dalam pernyataan tersebut, para tokoh agama di Lampung juga mengajak seluruh umat beragama untuk menciptakan suasana kondusif, tidak mudah terprovokasi pascabom bunuh diri di Bandung dan menyambut Hari Raya Natal serta Tahun Baru (Nataru).


Kemudian terkait dengan Hari Raya Natal pada 25 Desember 2022 dan Tahun Baru pada 1 Januari 2023, para tokoh mengimbau seluruh warga masyarakat agar tetap memelihara semangat toleransi, saling menghormati, dan saling menghargai.


"Dengan memberi kesempatan kepada umat Kristiani merayakan Hari Raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 dalam suasana yang aman dan damai demi terwujudnya kerukunan antarumat beragama yang merupakan pilar kerukunan nasional," tulis dalam pernyataan tersebut.


Para tokoh juga menyerukan seluruh umat beragama menciptakan suasana yang kondusif, tidak mudah terprovokasi melakukan hal-hal yang dapat mengganggu kerukunan, keamanan, dan ketertiban masyarakat di Sai Bumi Ruwai Jurai.


Masyarakat pun diimbau untuk melapor kepada aparat keamanan terdekat jika melihat hal-hal yang mencurigakan atau ada indikasi akan adanya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. Hal ini dilakukan agar dapat dilakukan langkah-langkah antisipatif.


Editor:

Warta Terbaru