• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Senin, 20 Mei 2024

Warta

Tasyakuran, Pagar Nusa Bangunrejo Gelar Istighotsah dan Doa Bersama

Tasyakuran, Pagar Nusa Bangunrejo Gelar Istighotsah dan Doa Bersama
(LAMPUNG TENGAH) -Sebagai rasa syukur atas selesainya seluruh proses pendidikan santri Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa Kecamatan Bangunrejo, Kabupaten Lampung Tengah pada Sabtu (23/07/17) malam menggelar tasyakuran. Kegiatan yang ditempatkan di Pondok Pesantren Roudlotul Jannah Bangunrejo tersebut berhasil mengukuhkan 32 santri Pagar Nusa dan dihadiri oleh para wali santri, para kyai, Ketua MWC NU Bangunrejo, Muslimat NU, GP Ansor, Fatayat NU, IPNU-IPPNU, serta ratusan pendekar NU baik yang masih berstatus sebagai santri ataupun jamaah dari berbagai ranting yang ada di Kecamatan Bangunrejo. Dalam pelaksanaan tasyakuran tersebut, PAC Pagar Nusa Bangunrejo juga menggelar Istighotsah dan doa bersama  untuk keselamatan bangsa dan saudara-saudara muslim yang berada di Palestina, khususnya serangan yang dilakukan Israel di Al Aqso  yang dipimpin langsung oleh KH. Hayatun Nufus salah satu Syuriah PC NU Lampung Tengah. Menurut KH. Hayatun Nufus, melakukan dzikir dan doa adalah cara sederhana yang dapat dilakukan oleh Pagar Nusa untuk mendoakan keselamatan bangsa ini serta saudara muslim di Palestina yang hari di zolimi oleh Israel. "Ini lebih kongkrit, daripada adek-adek Pagar Nusa turun kejalan untuk demo ataupun pergi jihad berperang ke Palestina. Kita berdoa semoga Indonesia tetap utuh, tetap bersatu, tidak tercerai berai meskipun saat ini Indonesia sedang diuji atas komitmen kebangsaannya. Kita lihat bagaimana ujaran kebencian dan hoak dia sosial media yang begitu marak dan memprihatinkan. Kita harus belajar dari saudara-saudara kita di Timur Tengah, jangan belajar cara berkonfliknya, tapi belajar kenapa bisa terjadi konflik". Ujar kyai Hayatun. Menurut KH. Hayatun Nufus, Pancasila dan NKRI adalah pilihan yang paling tepat bagi Indonesia, karena itu juga merupakan hasil ijtihad para ulama terdahulu, sehingga tidak perlu lagi untuk meributkan soal Khilafah ataupun negara Islam. Menurutnya Nabi Muhammad SAW tidak pernah mendirikan negara Islam, tetapi negara madinah yang didalamnya juga dihuni oleh masyarakat yang plural. Selain itu KH. Hayatun Nufus juga memberikan nasihat kepada para santri yang telah disahkan menjadi jamaah untuk senantiasa teguh dalam pendirian, iman, Islam, amal ibadah, dan teguh dalam berbangsa negara. Sementara itu, Ketua PAC Pagar Nusa Kecamatan Bangunrejo, Joko Purwanto dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan untuk mengesahkan jamaah baru yang telah menyelesaikan seluruh proses belajar setelah melewati 5 kali kenaikan tingkatan sabuk. Menurutnya, sebagai organisasi otonom NU, di Pagar Nusa tidak hanya diajarkan soal bela diri, tetapi juga soal agama termasuk soal akidah Ahlussunah Wal Jamaah An Nahdliyah. "Sebagai pendekar NU, santri Pagar Nusa harus bangga ber-NU. Karena sampai hari ini hanya NU yang berani pasang badan untuk melawan kelompok radikal ekstrimis yang ada di Indonesia. Pagar Nusa harus senantiasa siap untuk menjadi pagarnya ulama NU dan Indonesia. Jangan hanya semangat pas saat latihan saja, ketika NU memanggil harus siap!", tambahnya. (Rls)


Editor:

Warta Terbaru