• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 4 Mei 2024

Warta

Sarasehan Kemandirian Pesantren, Menteri Agama: Ajang Perkuat Ekonomi Pesantren

Sarasehan Kemandirian Pesantren, Menteri Agama: Ajang Perkuat Ekonomi Pesantren
Menteri Agama, H Yaqut Cholil Qoumas saat sambutan acara kemandirian pesantren. (Foto: Istimewa).
Menteri Agama, H Yaqut Cholil Qoumas saat sambutan acara kemandirian pesantren. (Foto: Istimewa).

Jakarta, NU Online Lampung

Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) menyelenggarakan Sarasehan Peningkatan Kemandirian Pesantren di Jakarta International Expo (JIEXPO).

 

Acara ini menghadirkan para pengasuh dan santri pesantren, khususnya yang telah mendapat bantuan program Kemandirian Pesantren.

 

Sejumlah narasumber diundang. Selain Menag Yaqut Cholil Qoumas, diundang juga Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yang memaparkan tema tentang Kemandirian Pesantren dan Bela Negara.

 

Menag RI, H Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, sarasehan digelar untuk menjadi wadah silaturahim sekaligus komunikasi para pesantren penerima program inkubasi bisnis dari Kementerian Agama.

 

“Mungkin ada yang bisa bertukar produk untuk didagangkan di tempatnya masing-masing, sehingga bisa memenuhi kebutuhan satu dengan yang lain,” ungkap Gus Men, sapaan akrab Menag, di Jakarta, Sabtu (16/12/2023).

 

Kemandirian Pesantren menjadi salah satu perhatian Gus Men sejak memimpin Kemenag. Gus Men menilai pesantren harus mampu melebarkan kiprah pemberdayaannya, tidak hanya fokus pada tafaqquh fid-din atau pendalaman ilmu agama, tapi juga pengembangan sosial dan ekonomi umat.

 

“Jadi, Sarasehan Kemandirian Pesantren ini menjadi ajang untuk memperkuat ekonomi pesantren,” ungkapnya.

 

Ia melanjutkan, jika silaturahim ini terus dilakukan maka keinginan kita untuk memandirikan pesantren melalui program inkubasi bisnis ini bisa dengan segera kita capai tujuannya.

 

Dijelaskan Gus Men, program Kemandirian Pesantren sudah bergulir sejak 2021. Saat ini, tercatat ada 2.600 pesantren penerima manfaat Program Kemandirian Pesantren, tersebar di 34 Provinsi. Gus Men menargetkan akan ada 5.000 pesantren penerima bantuan inkubasi bisnis ini hingga 2024.

 

“Saat ini, sudah ada sekitar 2.600 penerima bantuan, dan ada 127 di antaranya yang sudah mengembangkan Badan Usaha Milik Pesantren atau BUMPes,” paparnya.


Warta Terbaru