Warta

Istikmal, Lembaga Falakiyah PBNU Umumkan 1 Rabiul Awwal Jatuh pada 25 Agustus 2025

Sabtu, 23 Agustus 2025 | 21:31 WIB

Istikmal, Lembaga Falakiyah PBNU Umumkan 1 Rabiul Awwal Jatuh pada 25 Agustus 2025

Ilustrasi rukyatul hilal. (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online Lampung 

Lembaga Falakiyah (LF) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengumumkan bahwa 1 Rabiul Awwal 1447 H jatuh pada Senin Wage 25 Agustus 2025 atau mulai malam Senin atas dasar istikmal.

 

Hal tersebut berdasarkan Surat Keputusan (SK) Nomor: 92/PB. 08/A. II.01.13/13/08/2025 Tentang pengumuman awal bulan Rabiul Awal 1447 H yang ditandatangani Ketua LF PBNU KH Sirril Wafa dan Sekretaris LF PBNU H Asmui Mansur pada Sabtu (23/8/2025). 

 

"Telah dilaporkan penyelenggaraan rukyatul hilal pada Sabtu Pahing 29 Shafar 1447 H/ 23 Agustus 2025 M Laporan lokasi yang menyelenggarakan rukyatul hilal. Semua lokasi tidak melihat hilal," bunyi surat tersebut.

 

"Mengucapkan terima kasih atas kontribusi dan partisipasi Nahdliyin dalam rukyatul hilal ini. Jajaran Lembaga Falakiyah PWNU dan PCNU se-Indonesia diharapkan bertindak aktif untuk menyebarluaskan pengumuman awal bulan Rabiul Awal 1447 H ini kepada warga Nahdlatul Ulama khususnya jajaran pengurus di wilayah/cabangnya masing-masing," ungkapnya.

 

Adapun data hisab menunjukkan bahwa hilal akhir Safar 1447 H atau bertepatan dengan Sabtu Pahing, 23 Agustus 2025 M adalah 1 derajat 09 menit 21 detik dengan elongasi 2 derajat 29 menit 22 detik dan lama hilal di atas ufuk 6 menit 27 detik. 

 

Sementara ijtimak (konjungsi) terjadi pada Sabtu Pahing 23 Agustus 2025 M pukul 13:07:04 WIB. Data hisab ini merupakan hasil perhitungan LF PBNU yang dilakukan untuk hari Sabtu Pahing, 29 Safar 1447 H / 23 Agustus 2025 M. 

 

Perhitungan dilakukan pada titik markaz Jakarta, tepatnya di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat (koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT). Perhitungan ini dilakukan dengan metode falak (hisab) tahqiqi tadqiki ashri kontemporer khas Nahdlatul Ulama.

 

Sementara itu, letak Matahari terbenam pada posisi 11 derajat 14 menit 49 detik utara titik barat, sedangkan letak hilal berada pada posisi 11 derajat 51 menit 19 detik utara titik barat dengan kedudukan hilal pada 0 derajat 36 menit 29 detik utara Matahari.

 

Adapun parameter hilal terkecil itu terdapat di Kota Merauke, Provinsi Papua Selatan. Ketinggian hilal di sana mencapai 0 derajat 20 menit dan elongasi hilal hakiki 1 derajat 21 menit, serta lama hilal di atas ufuk 2 menit 36 detik.

 

Sementara tinggi hilal terbesar terjadi di Lhoknga, Provinsi Aceh. Ketinggian hilal di sana mencapai 1 derajat 32 menit, elongasi hilal hakiki 2 derajat 33 menit, dan lama hilal di atas ufuk 7 menit 40 detik.

 

Data di atas menunjukkan bahwa hilal sudah berada di atas ufuk, tetapi belum memenuhi kriteria imkanurrukyah. Pasalnya, tinggi hilal belum di atas 3 derajat dan elongasi masih kurang dari 6,4 derajat.