• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Warta

Santri Harus Menjadi Agen Perubahan Krisis Ideologi

Santri Harus Menjadi Agen Perubahan Krisis Ideologi
melaksanakan upacara Hari Santri di Kompleks Ponpes An-Noor di Jl. Letkol. Endro Suratmin, Gg. MAN 1, No.43. Korpri Jaya, Sukarame, Bandar Lampung, Jumat (22/10)
melaksanakan upacara Hari Santri di Kompleks Ponpes An-Noor di Jl. Letkol. Endro Suratmin, Gg. MAN 1, No.43. Korpri Jaya, Sukarame, Bandar Lampung, Jumat (22/10)

Bandar Lampung, NU Online Lampung

 

Pondok Pesantren An-Noor Bandar Lampung, melaksanakan upacara Hari Santri di Kompleks Ponpes An-Noor di Jl. Letkol. Endro Suratmin, Gg. MAN 1, No.43. Korpri Jaya, Sukarame, Bandar Lampung, Jumat (22/10)  
 

Pondok Pesantren (Ponpes) An-Noor merupakan pondok khusus untuk mahasiswa dan mahasiswa, baik mukim ataupun tidak mukim.
 

Ponpes ini merupakan inisiasi Prof KH Noor Chozin Sufri yang merupakan Rektor ke-9 IAIN yang sekarang menjadi UIN Raden Intan Lampung. Sekarang, pengurusan Ponpes diserahkan ke Prof Ruslan Abdul Ghofur Noor yang juga Katib Syuriyah PWNU Lampung.
 

Dalam perayaan Hari Santri Nasional, santriwati menggelar istighotsah dan upacara. Pelaksanaan apel atau upacara hari santri diselenggarakan dengan penuh rasa semangat sebagaimana resolusi jihad 1945.
 

Pembina Pengurus Ponpes An-Noor Bandar Lampung, Ustadz Riski Gunawan selaku pembina upacara berharap upacara hari ini tidak hanya dijadikan sekedar seremonial.

 

"Namun harus adanya perenungan terhadap nilai-nilai yang terkandung dari perjuangan ulama dan santri dalam resolusi jihad pada 22 Oktober 1945 yang menjadi latar belakang adanya peringatan hari santri nasional," ujarnya.
 

Menurutnya, santri harus bisa bertumbuh dengan lebih baik lagi agar kedepannya dapat berdaya dan menghasilkan suatu karya yang menjadi sumbangsih dalam kemajuan negeri dan bangsa.
Tantangan santri hari ini bukan hanya sekedar hal yang sederhana, tapi hal yang sangat serius seperti krisis ideologi.

 

"Harapannya santri dapat menjadi agen perubahan yang dapat menghilangkan krisis ideologi yang terjadi. Dengan menjadi santri yang moderat, yang tidak  radikal kiri maupun kanan," ungkap Ketua Pusat Kajian Moderasi Beragama UIN Raden Intan.

 

(Dian Ramadhan)

 


Editor:

Warta Terbaru