• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Selasa, 30 April 2024

Warta

Rais Syuriyah PWNU Lampung: Cara Hidup Bahagia Dunia dan Akhirat

Rais Syuriyah PWNU Lampung: Cara Hidup Bahagia Dunia dan Akhirat
Rais Syuriyah PWNU Lampung, KH Shodiqul Amin saat tausiah buka puasa bersama, Rabu (3/4/3024) (Foto: Dian R/NUO Lampung)
Rais Syuriyah PWNU Lampung, KH Shodiqul Amin saat tausiah buka puasa bersama, Rabu (3/4/3024) (Foto: Dian R/NUO Lampung)

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung, KH Shodiqul Amin menyampaikan, bulan Ramadhan adalah bulan  diturunkannya Al-Qur’an, yaitu pada 17 Ramadhan.

 

Di dalamnya terdapat makna yang mendalam, seperti Surat An-Nahl ayat 97 yang artinya siapa saja yang ingin hidup bahagia dunia akhirat, syaratnya adalah melakukan amal saleh dan didasari dengan iman.

 

Hal tersebut disampaikan pada acara Buka Puasa Bersama jajaran kepengurusan PWNU Lampung di Jalan Cut Meutia, Kecamatan Telukbetung Utara, Bandar Lampung, Rabu (3/4/2024) petang. Kegiatan tersebut turut dihadiri jajaran syuriyah dan tanfidziyah PWNU Lampung.

 

Juga dihadiri Direktur Binmas Polda Lampung Kombes Pol Anang Triarsono, Kasat Lantas Polresta Bandar Lampung Kompol Ikhwan Syukri, dan beberapa kepengurusan PCNU se-Provinsi Lampung.

 

“Yang berat dalam mendapatkan kehidupan bahagia dunia akhirat ini adalah pondasinya tersebut. Jika seseorang dapat melakukannya maka akan diberi kehidupan yang sempurna (hayatan thayyiba),” ujarnya.

 

Menurutnya, sebagian ulama mengatakan jikalau ada 1 sampai 3 kalimat hurufnya sama atau hampir sama, maka itu akan sulit dipisahkan, seperti lafadz haya’ dan hayat. Artinya adalah orang yang hidup, dan ingin hidup bahagia dunia akhirat harus mempunyai rasa malu.

 

“Kehidupan bahagia di dunia dan akhirat adalah keinginan setiap umat manusia. Maka harus dilakukan dengan memiliki rasa malu, seperti malu jika tidak mengurusi keluarga, malu tidak berbuat baik, dan malu melakukan korupsi,” ungkapnya.

 

Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ishlah itu juga berpesan seseorang jika ingin dirahmati Allah maka rajinlah membaca Al-Qur’an, atau dengarkan dan perhatikan ketika ada yang sedang membaca Al-Qur'an.

 

Ketua PWNU Lampung, H Puji Raharjo mengatakan, buka puasa bersama ini adalah kegiatan pertama setelah pelantikan PWNU Lampung beberapa waktu lalu.

 

“Juga kesempatan bersama dan berkumpul setelah pesta demokrasi yang gegap gempita kemarin. Alhamdulillah sekarang kita sudah bisa berkumpul kembali setelah beberapa pengurus yang non-aktif ketika Pemilu 2024 lalu,” ujarnya.

 

Ke depan Nahdlatul Ulama Lampung harus bisa seperti slogan abad kedua NU yaitu Memajukan Kinerja, Memenangkan Indonesia. Dengan slogan tersebut mari kita wujudkan misi besar Nahdlatul Ulama dengan kemandirian NU, untuk memenangkan Indonesia.

 

“Pasca lebaran PWNU Lampung rencananya akan menggelar beberapa acara diantaranya yaitu Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) untuk merancang program PWNU lima tahun ke depan. Kemudian juga halal bi halal di Pondok Pesantren Darul Ishlah, Tulang Bawang kediaman Rais Syuriyah,” katanya.

 

Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan penandatangan perjanjian kerja sama antara Satuan Tugas (Satgas) Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) Provinsi Lampung dengan Unit Pengelola Zakat (UPZ) Kemenag Bandar Lampung.

(Dian Ramadhan)


Warta Terbaru