• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Warta

Rais 'Aam PBNU: Nahdliyin Harus Memasuki Abad Kedua NU dengan Mental yang Kuat

Rais 'Aam PBNU: Nahdliyin Harus Memasuki Abad Kedua NU dengan Mental yang Kuat
Di depan lebih dari satu juta warga NU yang berkumpul di Sidoarjo, Jawa Timur, Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar mengajak semua Nahdliyin memperkuat mental untuk memasuki abad kedua NU. Ajakan ini ia sampaikan dalam pidato sambutan acara Puncak Resepsi 1 Abad NU di Stadion Gelora Delta, Selasa (7/2/2023) (LTN PBNU/Suwitno)
Di depan lebih dari satu juta warga NU yang berkumpul di Sidoarjo, Jawa Timur, Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar mengajak semua Nahdliyin memperkuat mental untuk memasuki abad kedua NU. Ajakan ini ia sampaikan dalam pidato sambutan acara Puncak Resepsi 1 Abad NU di Stadion Gelora Delta, Selasa (7/2/2023) (LTN PBNU/Suwitno)

Sidoarjo, NU Online Lampung

Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar mengajak semua warga NU yang hadir pada Puncak Resepsi 1 Abad NU di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur agar siap untuk memasuki abad kedua NU. 

 

"Kita harus punya hati dan otak dobel ibarat mobil punya dua gardan yang siap menggerakkan seluruh anggotanya, elemen-elemennya, dan untuk mendapatkan energi kekuatan di dalam memasuki abad kedua ini," katanya saat memberi sambutan pada Puncak Resepsi 1 Abad NU di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023).

 

Menurutnya, memasuki abad kedua NU, Nahdliyin perlu menata mental yang lebih kuat lagi dan tidak mudah terbawa arus pihak luar—prinsip yang harus ditanamkan kuat di dalam diri Nahdliyin. Ini menurutnya bekal yang harus dimiliki warga NU untuk mengarungi abad kedua NU.

 

Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya ini menegaskan bahwa hal itu adalah cita-cita para ulama NU dan pendiri atau muassis NU didasarkan pada Hadis Nabi Muhammad saw.

 

“Janganlah kalian menjadi Imma’ah; kalian berkata: jika orang-orang baik, kami pun ikut baik. Dan jika mereka zalim kami pun ikut zalim. Tetapi siapkan diri kalian (untuk menerima kebenaran dan kebaikan). Jika orang-orang baik, kalian harus baik, dan jika mereka rusak, kalian jangan menjadi orang zalim" (HR Tirmidzi). 

 

Hadis itu, menurut Kiai Miftah, sapaan akrabnya, harus diperhatikan warga NU saat ini agar NU di abad kedua makin maju dan menjadi organisasi yang lebih solid.

 

"Saudaraku, tentu saya yakin para muassis NU hadir di tengah kita, menyaksikan kesanggupan kita untuk menyongsong abad kedua ini. Untuk lebih baik menjadi organisasi yang sistemik, organisasi yang munadzdzam, organisasi yang satu komando," kata Kiai Miftah.

 

Di akhir pidato, Kiai Miftah berterima kasih kepada segenap jamaah Puncak Resepsi 1 Abad NU. Ia berharap NU di abad kedua makin bisa berkiprah untuk masyarakat.

 

"Terima kasih semuanya, terutama organisasi-organisasi kemasyarakatan, organisasi keislaman yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu. Terima kasih semuanya. Semoga kita di dalam menjalani 1 abad NU dan titik nol hari ini kita berangkat untuk menyongsong abad yang kedua, semoga diberikan maunah, kesehatan yang prima," harapnya.

 

Hadir dalam kesempatan ini Presiden RI Joko Widodo, Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin, dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf bersama jajaran pengurus PBNU. Tampak pula puluhan ribu kader NU yang memenuhi tribun stadion dan lebih dari satu juta Nahdliyin di sekitar stadion.


Warta Terbaru