Warta

PPRQ Metro Gelar Harlah ke-24: Teguhkan Komitmen Santri Jaga Al-Qur’an dan Peradaban

Senin, 28 Juli 2025 | 14:11 WIB

PPRQ Metro Gelar Harlah ke-24: Teguhkan Komitmen Santri Jaga Al-Qur’an dan Peradaban

Pondok Pesantren Raudlatul Quran Metro saat menggelar Harlah ke-24, Ahad (28/7/2025).

Metro, NU Online Lampung 

Pondok Pesantren Raudlatul Qur'an (PPRQ) Metro menggelar peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-24 dengan semangat dan antusias yang tinggi. Acara ini diadakan secara serentak di masing-masing blok pondok pesantren, melibatkan seluruh santri, alumni, dewan asatidz, dan masyarakat sekitar dalam kegiatan ini.

 

Peringatan Harlah ke-24 Pondok Pesantren Roudlatul Qur’an (PPRQ) Kota Metro berlangsung khidmat dan penuh makna berlangsung di Masjid At-Tibyan, kompleks pesantren, Ahad (27/7/2025).

 

Tema yang diangkat dalam perayaan kali ini adalah “Jaga Al-Qur'an, Pegang Peradaban,” mencerminkan tekad bersama untuk meningkatkan semangat pengabdian di kalangan santri dengan mengedepankan akhlak Al-Qur'an sekaligus sebagai momentum reflektif bagi keluarga pesantren untuk meneguhkan kembali cita-cita luhur yang diwariskan oleh pendirinya, almaghfurlah KH Ali Komaruddin Al-Hafidz.

 

"Melalui kegiatan ini, santri diharapkan dapat semakin mendalami ajaran Islam dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari," ujar Ketua Yayasan, H Benny Musthofa.

 

Ia juga menyampaikan pesan yang mendalam atas perjalanan pesantren sejak awal berdiri hingga saat ini yang semakin terus berkembang. 

 

"24 tahun lalu ikut menyaksikan dan mendampingi langsung Abi KH Ali Komaruddin saat Pesantren ini mulai dirintis," ujarnya.

 

Menurutnya, sosok KH Ali Komaruddin mempunyai visi besar untuk mendirikan pesantren bertaraf nasional bahkan internasional. "Visi itu hari ini bukan sekadar mimpi tapi akan kita upayakan dan wujudkan bersama," tegasnya.

 

Ia turut berpesan kepada seluruh santri agar menjaga semangat belajar dan menjunjung tinggi nilai-nilai keikhlasan dalam perjuangan.

 

Pimpinan Pondok Pesantren Raudlatul Qur'an (PPRQ) Metro, Gus Yahya Musthofa Kamal menjelaskan dan mengulas sejarah panjang berdirinya pesantren yang berakar dari hikmah pendiri kepada gurunya di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Yogyakarta

 

"Warisan Abi Ali bukan hanya berupa bangunan dan nama besar tapi lebih dari itu, yakni khidmah kepada Al-Qur'an, kepada guru, dan kepada umat," ungkapnya.

 

Ia menekankan bahwa tanggung jawab moral dan spiritual bagi para santri adalah melanjutkan perjuangan yang telah dirintis. "Pesan itu yang harus senantiasa kita jaga dan renungi sudah seberapa besarkah perjuangan kita dalam pengabdian secara luas," tegasnya.

 

Gus Yahya juga memberikan motivasi kepada seluruh keluarga besar Pesantren, khususnya para santri agar tidak ragu dalam menatap masa depan. 

 

"Jika kita pandai menjaga amanah insyaallah ke depan Allah juga akan menjaga kita dari kesusahan di dunia," pesannya.

 

Ia berharap agar di usia yang ke-25, Pondok Pesantren Roudlatul Qur'an (PPRQ) akan menjadi pondok pesantren yang mandiri. Ia mengajak hadirin untuk senantiasa menyiarkan pesantren ini agar manfaatnya dapat menjangkau lebih luas umat Islam.

 

Gus Yahya mengajak santri untuk tidak hanya fokus pada studi keagamaan, tetapi juga untuk aktif dalam kegiatan sosial yang dapat membawa manfaat bagi lingkungan sekitar.

 

"Kami ingin menjadikan momen Harlah ini sebagai refleksi pertumbuhan, semangat karya dakwah, serta tekad untuk terus berjaya menebar ilmu dan akhlak di tengah masyarakat," katanya.

 

Diketahui, tema dan logo harlah ke-24 tahun ini dirancang oleh pengurus muda pesantren yang juga aktif sebagai pengelola media internal PPRQ yakni, Kgs Anang Ghozali. Ia turut menjelaskan bahwa tema tersebut mengandung pesan filosofis sekaligus arah masa depan pesantren. 

 

"Menjaga Al-Qur'an bukan hanya soal menghafal, tetapi juga merawat nilai-nilai peradaban yang lahir darinya," ujarnya.

 

Ia dengan tegas mengatakan, Pondok Pesantren Raudlatul Qur'an (PPRQ) harus siap memimpin peradaban bukan hanya seka
dar menjadi pengikut arus zaman saja.

 

Acara harlah Pondok Pesantren Raudlatul Qur'an ini diakhiri dengan doa bersama dan harapan untuk masa depan yang lebih baik. Kegiatan ini tidak hanya menjadi perayaan rutin, tetapi juga sebagai momen refleksi dan peneguhan bagi seluruh santri untuk terus belajar dan mengabdi. 

 

Dengan semangat yang baru, para santri diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang positif di masyarakat, menjadikan pondok pesantren sebagai pusat pengembangan karakter dan spiritualitas. 

 

PPRQ melalui harlah ini, menegaskan komitmennya dalam mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat dalam moral dan spiritual.