Pondok Pesantren Modern Al Furqon Jadi yang Pertama di Indonesia Raih Penghargaan LPKRA
Kamis, 28 November 2024 | 12:53 WIB
Tulangbawang Barat, NU Online Lampung
Pondok Modern Al Furqon, Tulangbawang Barat mencetak sejarah baru dalam dunia pendidikan pesantren di Indonesia. Pada Senin (25/11/2024), pesantren ini menerima penghargaan Lembaga Perlindungan Khusus Ramah Anak (LPKRA) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA).
Penghargaan tersebut diserahkan dalam acara resmi di lantai 11 Gedung KemenPPPA, Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 15, Jakarta, dan diterima langsung oleh Pimpinan Pondok Modern Al Furqon, KH Muhyiddin Pardi.
Sertifikat penghargaan bernomor 1244/D.PKA/PA.03.05/11/2020 ini menetapkan Pondok Modern Al Furqon sebagai lembaga yang memenuhi standar madya LPKRA untuk periode 25 November 2024 hingga 25 November 2027. Sertifikat tersebut ditandatangani oleh Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, Nahar.
Evaluasi Ketat terhadap Standar Perlindungan Anak
Penghargaan ini diberikan setelah melalui proses evaluasi komprehensif terhadap sistem dan mekanisme perlindungan anak di pondok pesantren tersebut.
Aspek yang dinilai meliputi pemenuhan hak-hak dasar anak, penciptaan lingkungan yang aman dan bebas kekerasan, serta penguatan kapasitas tenaga pendidik dalam mendukung tumbuh kembang anak.
Dengan pencapaian ini, Pondok Modern Al Furqon menjadi pesantren pertama di Indonesia yang berhasil memenuhi standar LPKRA. Prestasi ini membuktikan bahwa lembaga pendidikan berbasis nilai-nilai agama mampu mengintegrasikan pendekatan perlindungan anak secara profesional sesuai standar nasional.
Apresiasi dan Harapan untuk Masa Depan
Pimpinan Pondok Modern Al Furqon, KH Muhyiddin Pardi mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya atas penghargaan ini. Ia mengatakan keberhasilan ini adalah hasil kerja keras seluruh elemen pesantren, mulai dari pengasuh, tenaga pendidik, hingga para santri.
“Penghargaan ini bukan sekadar pengakuan, tetapi juga tantangan untuk terus menjaga dan meningkatkan kualitas perlindungan anak di pesantren. Pendidikan yang ramah anak adalah kunci untuk melahirkan generasi unggul, berakhlak mulia, dan mampu bersaing secara global,” ujarnya.
Lebih lanjut, Muhyiddin Pardi menekankan pentingnya integrasi nilai-nilai agama dan prinsip perlindungan anak dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang holistik.
"Saya berharap pencapaian ini dapat menginspirasi lembaga pendidikan lain, khususnya pesantren, untuk mengadopsi pendekatan serupa," ungkapnya.
Kontribusi dalam Program Nasional
Pondok Modern Al Furqon telah lama dikenal tidak hanya karena kurikulum berbasis agama yang kuat, tetapi juga karena sistem pendidikan yang inklusif dan adaptif.

Pesantren ini aktif berpartisipasi dalam berbagai program nasional perlindungan anak, termasuk pelatihan tenaga pendidik, kampanye anti-perundungan, dan pengembangan fasilitas pendidikan ramah anak.
Penghargaan LPKRA yang diterima Pondok Pesantren Modern Al Furqon diharapkan menjadi model bagi lembaga pendidikan lainnya dalam menerapkan standar perlindungan anak. Prestasi ini juga menggarisbawahi peran strategis lembaga berbasis keagamaan dalam mendukung hak-hak anak sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi dan undang-undang.
Sementara itu, Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, Nahar menyampaikan, apresiasi kepada Pondok Modern Al Furqon atas dedikasinya dalam mendukung program nasional perlindungan anak.
“Kami berharap penghargaan ini dapat memotivasi lembaga pendidikan lain untuk berinovasi menciptakan lingkungan ramah anak,” tuturnya.
Dengan pencapaian ini, Pondok Pesantren Modern Al Furqon tidak hanya meraih prestasi di tingkat nasional, tetapi juga membawa harapan baru bagi masa depan pendidikan pesantren yang lebih inklusif dan berorientasi pada pemenuhan hak-hak anak.
Terpopuler
1
Gus Ulil Tidak Sedang Membela Tambang
2
GP Ansor Way Kanan Gelar PKD, Tingkatkan Kapasitas dan Kualitas Kader
3
Marindo Kurniawan Dilantik menjadi Sekdaprov Lampung, Ini Daftar Karir dan Penghargaan yang Pernah Diraih
4
KH Saifuddin Zuhri dan KH Muhtar Ghozali Terpilih Jadi Rais dan Mudir JATMAN Lampung pada Muswil 2025
5
Memaknai Doa Nabi Musa Minta Jodoh, KH Sujadi: Ciptakan Suasana Surgawi dalam Rumah Tangga
6
Ketua PWNU Lampung: Santri Harus Siap Menanggung Pahitnya Belajar Demi Terangnya Masa Depan
Terkini
Lihat Semua