Warta

Sarasehan Pemberdayaan Ekonomi, Kepala Kemenag Lampung: Pesantren Bisa Jadi Penggerak Ekonomi Umat

Selasa, 26 November 2024 | 19:11 WIB

Sarasehan Pemberdayaan Ekonomi, Kepala Kemenag Lampung: Pesantren Bisa Jadi Penggerak Ekonomi Umat

Kepala Kanwil Kemenag Lampung, H Puji Raharjo saat membuka Sarasehan Peningkatan Pemberdayaan Ekonomi Pesantren di Gedung Balai Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri RI, Natar, Lampung Selatan, Selasa (26/11/2024). (Foto: Istimewa)

Lampung Selatan, NU Online Lampung 

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Lampung, H Puji Raharjo membuka acara Sarasehan Peningkatan Pemberdayaan Ekonomi Pesantren. 

 

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PWNU Lampung bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI). Acara itu berlangsung di Gedung Balai Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri RI, Natar, Lampung Selatan, Selasa (26/11/2024).

 

Sarasehan yang bertema Pemberdayaan Ekonomi Pesantren Lampung di Era Digital dan Sinergitas Kebijakan Pemerintah Kabinet Merah Putih Menuju Indonesia Emas 2045 ini dihadiri oleh RO BSI Sumbagsel Imat Nikmatullah.

 

Kemudian juga Area Manager BSI Lampung Khairul Wajid, Kabid Urais Kemenag Lampung Yulizar Andri, dan para pengurus Pusat RMI. 

 

Kepala Kanwil Kemenag Lampung, H Puji Raharjo menyampaikan pentingnya pesantren sebagai pusat pemberdayaan ekonomi umat, sejalan dengan amanat Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Lampung Nomor 16 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Pesantren.

 

“Pesantren memiliki potensi besar untuk menjadi penggerak ekonomi umat. Dengan Perda Pesantren, kita harus memastikan pesantren semakin berdaya, mampu mengelola unit usaha, dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital,” ujarnya.

 

Sinergi Pesantren dan BSI untuk Kemandirian Ekonomi

Puji Raharjo memberikan apresiasi kepada BSI atas dukungannya dalam memperkuat pemberdayaan ekonomi pesantren. Melalui program BSI Smart Agen, pesantren dapat mengembangkan kemampuan transaksi berbasis syariah yang efisien dan inovatif.

 

“Kolaborasi pesantren dengan lembaga keuangan syariah seperti BSI adalah langkah strategis untuk menciptakan pesantren yang mandiri secara ekonomi dan siap bersaing di era modern,” ungkapnya.

 

Pesantren Adaptif di Era Digital

Puji juga menekankan pentingnya pesantren beradaptasi dengan era digital untuk meningkatkan efisiensi tata kelola dan memperluas jangkauan pemberdayaan ekonomi.

 

“Kita ingin pesantren menjadi pusat inovasi yang tidak hanya melahirkan lulusan berkompeten dalam ilmu agama tetapi juga memiliki keterampilan ekonomi modern,” tuturnya.

 

Ia berharap, dengan kegiatan ini dapat menghasilkan langkah nyata untuk menjadikan pesantren di Lampung sebagai pusat pendidikan, dakwah, dan ekonomi yang berdaya saing.

 

“Pesantren harus menjadi pilar utama pemberdayaan umat, sejalan dengan semangat Perda Pesantren dan visi Indonesia Emas 2045,” katanya.

 

Acara ini diisi dengan diskusi interaktif yang menghadirkan narasumber dari Tim Digitalisasi RMI PBNU Atep Setya Ahmadi, yang memaparkan strategi pengembangan pesantren melalui digitalisasi.

 

Kegiatan sarasehan ini diikuti antusias oleh peserta dari seluruh pesantren di Lampung, yang berharap sinergi ini dapat membawa pesantren ke tingkat yang lebih mandiri dan inovatif.

 

Peserta terdiri dari perwakilan RMI PWNU Lampung, RMI Kabupaten/Kota se-Lampung, serta para pengasuh pesantren di seluruh Lampung.