Warta

PMII Pertanian Unila dan Densus 88 Mabes Polri Sinergi Cegah Radikalisme di Kalangan Mahasiswa

Ahad, 22 September 2024 | 14:30 WIB

PMII Pertanian Unila dan Densus 88 Mabes Polri Sinergi Cegah Radikalisme di Kalangan Mahasiswa

PMII Unila dan Densus 88 Anti Teror Mabes Polri saat menggelar kegiatan dengan Penanaman Ideologis Anak Muda Terkait Cinta Tanah Air.  (Foto: Istimewa)

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Pertanian Komisariat Universitas Lampung (Unila) bekerjasama dengan Densus 88 Anti Teror Mabes Polri menggelar kegiatan dengan tema Penanaman Ideologis Anak Muda Terkait Cinta Tanah Air. 


Kegiatan tersebut dilaksanakan di Villa Berlian, Kemiling, Bandar Lampung, Sabtu (21/9/2024) malam. Kegiatan itu diselenggarakan untuk memperkuat ketahanan ideologis mahasiswa dari pengaruh paham radikalisme dan intoleransi, diikuti oleh mahasiswa Fakultas Pertanian Unila.


Perwakilan Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, Elang Aryo menyampaikan, radikalisme saat ini bergerak dengan cara yang lebih halus dan tersembunyi, sehingga sulit dideteksi. 


“Salah satu cara yang paling efektif untuk menanggulangi radikalisme adalah dengan menanamkan nilai-nilai moderasi beragama dan kebangsaan di lingkungan kampus,” ujarnya. 


Radikalisme saat ini sangat berbahaya karena gerakannya yang halus dan masif. Jika radikalisme berhasil menguasai sistem pendidikan, dampaknya akan sangat besar. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk menanamkan paham moderasi di kampus agar keutuhan NKRI tetap terjaga. 


Ia juga menekankan mahasiswa sebagai generasi muda memiliki peran penting dalam mempertahankan persatuan bangsa. Dengan pemahaman ideologis yang kuat, mahasiswa dapat melawan paham-paham yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan.


Ketua PMII Komisariat Universitas Lampung, Rohmani memberikan apresiasi atas inisiatif Densus 88 dalam memberikan wawasan terkait bahaya radikalisme. Ia mengatakan radikalisme yang bergerak secara terselubung dan masif dapat mempengaruhi mahasiswa yang tidak memiliki dasar ideologis yang kuat.


“Radikalisme adalah ancaman serius yang harus diwaspadai. Melalui semangat cinta tanah air dan penerapan nilai-nilai moderasi di kalangan mahasiswa, kita dapat mencegah penyebaran ideologi yang merusak persatuan bangsa,” ungkapnya.


Sementara itu, Ketua PMII Rayon Pertanian Unila, Merdi Yansyah menegaskan pentingnya peran mahasiswa dalam menjaga keutuhan NKRI dari ancaman radikalisme, mahasiswa harus berperan aktif dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan toleransi di kampus.


“Sebagai agen perubahan, mahasiswa harus berada di garda terdepan dalam menjaga keutuhan bangsa. Dengan dasar ideologis yang kuat, kita dapat menangkal paham-paham yang merusak seperti radikalisme,” tuturnya. 


Menurutnya, kampus harus menjadi tempat berkembangnya nilai kebangsaan dan toleransi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang ancaman paham radikal yang kian menyusup ke berbagai elemen masyarakat, termasuk sektor pendidikan. 


Melalui kegiatan ini, mahasiswa diajak untuk lebih memahami pentingnya semangat kebangsaan, cinta tanah air, dan peran mereka dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).


Acara ini diharapkan dapat membekali mahasiswa dengan pemahaman ideologis yang kuat, sehingga mampu menjaga semangat persatuan di kampus dan di tengah masyarakat. Dengan keterlibatan aktif mahasiswa, diharapkan radikalisme dan intoleransi dapat dicegah sebelum menyebar lebih luas.