Peringatan Maulid Nabi sebagai Ekspresi Gembira dan Rasa Cinta
Bandar Lampung, NU Online Lampung
Nabi Muhammad Saw merupakan Rasul yang kisahnya paling lengkap. Belum lahir pun sudah diceritakan. Demikian disampaikan penceramah dalam acara maulid Nabi Muhammad Saw di Pondok Pesantren KH Wahidin Rais, Kiai Hudri, Sabtu (29/10).
Dia menjelaskan, kesempurnaan hidup Rasulullah Saw dapat diketahui dari kisahnya sebelum Allah menciptakan dunia, dan akan diingat hingga hari kiamat karena jasanya.
"Hadirnya Rasulullah Saw ke dunia merupakan nikmat teragung yang diberikan Allah Swt kepada umat manusia. Lahir di lingkungan keluarga terkemuka Bani Hasyim,Rasulullah Saw tumbuh menjadi orang yang kuat, santun, jujur, dan juga cerdas," katanya.
Kiai Hudri melanjutkan kisah Rasulullah Saw. “Beliau merupakan seorang contoh bagi seluruh manusia. Setiap gerakannya merupakan ajaran, bahkan perilaku yang dianggap sebagai kelemahan Rasul, itu justru menunjukkan kesempurnaan Rasulullah Saw,” paparnya.
Oleh karena itu sudah sewajarnya, jika umatnya merayakan hari kelahiran Nabi dengan mengadakan peringatan maulid Nabi. Kiai Hudri juga menjelaskan bahwa peringatan maulid Nabi merupakan ekspresi gembira dan rasa cinta. Namun tentu saja jangan sampai berlebihan dengan menempatkan Nabi sebagai Tuhan.
“Yang penting kita mencintai Nabi, memuliakan Nabi. Jangan sampai menjadikan Nabi sebagai Tuhan,” tambah Kiai Hudri yang juga guru di MAN 1 Bandar Lampung itu.
Hal itu selaras dengan yang diungkapkan pengasuh pondok pesantren KH Wahidin Rais yakni Estad Ahmad Sukandi. Menurutnya, memperingati maulid Nabi Muhammad Saw merupakan ekspresi gembira dan ungkapan rasa syukur manusia kepada sang pembawa risalah kebenaran. Mengekspresikan rasa cinta kepada Rasulullah Saw dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan mengadakan peringatan maulid.
(Ulil Hidayat)