• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Senin, 24 Juni 2024

Warta

Penghafal Qur’an Ideal Menurut Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari

Penghafal Qur’an Ideal Menurut Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung Dr. Puji Raharjo. (Foto: David/NU Online Lampung)
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung Dr. Puji Raharjo. (Foto: David/NU Online Lampung)

Pesawaran, NU Online Lampung

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung Dr. Puji Raharjo mengungkapkan penghafal Qur’an yang Ideal menurut pendiri Nahdlatul Ulama Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari. Keterangan ini didapat Alumni Pesantren Tebuireng Jombang ini dari cucu Hadratussyekh yang bernama Gus Ishom Hadzik.


Menurutnya, penghafal Qur’an yang ideal adalah yang Hamilul Quran lafdzan wa ma’nan wa amalan yakni hafidz Qur’an yang tidak hanya sekedar menghafal lafadz Al-Quran namun juga memahami makna dan mengamalkan ajaran-ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.


Seorang hafidz Qur’an lanjutnya, merupakan sosok yang mulia di mata agama dan masyarakat. Pasalnya, para hafidz dan hafidzah adalah sosok yang menjaga Al-Qur’an yang terus dijaga oleh Allah yang disebutkan oleh Allah dalam QS. Al-Hijr ayat 9 yakni : “Sesungguhnya Kami yang menurunkan al-Qur'an dan sungguh kami juga yang akan menjaganya". 


"Maka sungguh kalian semua adalah termasuk bagian dari orang-orang yang disebut oleh Al-Qur'an sebagai haafidzuun yang begitu besar perannya dalam menjaga Al-Qur’an,” ungkapnya pada Haflah Khatmil Qur'an dan Akhirussannah di Pondok Pesantren Alhidayat Gerning, Pesawaran, Kamis (13/6/2024).


“Maka kalian semua patut bersyukur atas takdir mulia yang Allah tetapkan kepada kalian dengan cara menjaga hafalan yang kalian miliki dan mengaplikasikan Al-Qur’an di kehidupan nyata" Imbuhnya.


Ia pun menyampaikan apresiasi kepada pesantren yang menjadi kawah candradimuka pendidikan para hafidz dan hafidzah. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Lampung ini pun berharap, pondok pesantren di Lampung terus berperan aktif dalam mencetak generasi penghafal Quran yang berkualitas sebagaimana yang diimpikan oleh Hadratussyaikh KH Hasyim Asyari.


Sementara KH Zaim Ahmad Ma'shum dari Rembang, yang mengisi mauidzah hasanah, mengungkapkan pentingnya memiliki sanad atau silsilah guru dalam menghafalkan Al-Qur’an. Ia mengungkapkan fenomena saat ini bermunculan banyak hafidz dan hafidzah tanpa sanad.


"Kalian bersyukur sudah benar belajar Al-Qur'an dari guru yang punya guru. Guru yang berilmu dan ilmunya bersanad. Ya di pondok ini (Pesantren Al-Hidayat) salah satunya,” katanya.


“Sekarang banyak bermunculan rumah-rumah tahfidz yang diasuh oleh orang yang tidak jelas sanadnya, bahkan tidak memiliki kompetensi di bidang ulumul Qur'an,” pungkasnya. (David)


Warta Terbaru