• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Warta

Pengasuh Pesantren Al Hikmah Bandar Lampung: Yang Baik Dibawa ke Rumah, Yang Jelek Ditinggal di Pesantren

Pengasuh Pesantren Al Hikmah Bandar Lampung: Yang Baik Dibawa ke Rumah, Yang Jelek Ditinggal di Pesantren
Pengasuh Pesantren Al Hik,ah Bandar Lampung, KH Basyaruddin Maisir saat memberikan sambutan buka bersama Baznas Bandar Lampung, Rabu (27/3/2024) (Foto: Istimewa)
Pengasuh Pesantren Al Hik,ah Bandar Lampung, KH Basyaruddin Maisir saat memberikan sambutan buka bersama Baznas Bandar Lampung, Rabu (27/3/2024) (Foto: Istimewa)

Bandar Lampung, NU Online Lampung 

Semua santri Pondok Pesantren Al Hikmah ketika pulang liburan nanti yang baik-baik dibawa ke rumah dan yang jelek atau buruk ditinggal di pondok pesantren saja. 


Pernyataan tersebut disampaikan oleh pengasuh Pondok Pesantren Al Hikmah Kedaton Bandar Lampung, KH Basyaruddin Maisir saat sambutan acara buka bersama santri Al Hikmah dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bandar Lampung di Aula Utama Al Hikmah, Rabu (27/3/20204). 


Ia mengatakan bahwa ketika santri pulang ke rumah masing-masing, amaliah yang dijalankan selama di pesantren agar tetap dibawa ke rumah.


“Santri harus tetap membawa amaliah yang dirutinkan selama di pesantren, seperti mengaji, berjamaah, wirid, dan sebagainya. Serta yang belum khatam membaca Al-Qur’an selama Ramadhan di pesantren agar segera dilanjutkan, dikhatamkan di rumah,” ujarnya.


Selain ibadah yang harus dibawa ke rumah, tidak lupa juga santri harus membawa akhlak yang selama ini diajarkan dan diterapkan di pesantren. Di pesantren akhlaknya baik, di rumah juga harus baik.


“Salah satu bentuk adab dan akhlak yang diajarkan di pesantren adalah menjalin silaturahim kepada orang tua dan para guru,” ungkapnya.


Kiai Maisir melanjutkan, ketika lebaran nanti, santri harus memperbanyak silaturahim kepada orang tua, saudara dan para guru, terutama guru Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA).


Guru TPA lanjutnya merupakan fondasi dasar kita semua bisa mengaji. Mereka adalah kunci awal untuk membukakan gembok hati dan pikiran kita.


“Guru TPA merupakan guru yang sangat mulia, karena dari mereka lah menjadi awal kita bisa mengaji, dan mengerti bacaan Al Qur’an,” ungkapnya.


Maka dari itu sangat penting silaturahim kepada mereka, para guru TPA, TPQ, Paud dan seluruh guru yang mengajarkan para santri sebelum masuk ke pondok pesantren. 


Menurut Ketua Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal) itu, santri juga harus menjaga almamater dunia pendidikan, jangan mengeluhkan karena hal-hal yang buruk dan tidak perlu.


“Santri harus menjaga nama baik dunia pendidikan, salah satunya dengan fokus belajar. Jika ada yang mengajak kepada kejelekan dan keburukan, katakan saya masih mengaji dan belajar, jangan ganggu saya,” tuturnya.


Santri tidak perlu melakukan hal-hal yang mengganggu diri sendiri selama belajar di pondok pesantren dan sekolah, sehingga tidak menjadikan fokus.


“Santri tidak perlu pacaran, fokus saja belajar, nanti juga akan memetik hasilnya, karena ke depannya para santri sekarang akan juga merasakan masa emas demografinya Indonesia,” katanya.


Acara buka puasa bersama ini diikuti oleh seluruh santri Al Hikmah baik putra maupun putri, dengan jumlah kurang lebih 700 santri dan diikuti oleh seluruh pengurus pesantren, dewan guru, dan anggota Baznas Bandar Lampung. 

(Yudi Prayoga)
 


Warta Terbaru