• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Jumat, 17 Mei 2024

Warta

Nilai Pahala Pengajian Lebih Baik dari Shalat Sunnah Semalam Suntuk

Nilai Pahala Pengajian Lebih Baik dari Shalat Sunnah Semalam Suntuk
Pengajian peringati Isra Miraj Nahdliyin Sulusuban Lampung Tengah (Foto: Istimewa)
Pengajian peringati Isra Miraj Nahdliyin Sulusuban Lampung Tengah (Foto: Istimewa)

Lampung Tengah, NU Online Lampung

Mencari ilmu itu hukumnya wajib dari kandungan hingga ke liang lahat. Barang siapa yang mengikuti kajian selama satu jam maka itu lebih baik dari pada shalat sunnah semalam suntuk, namun dengan catatan mengikuti kajian di dasari dengan hati yang ikhlas dengan niat berthalabul ilmi (mencari ilmu).


Hal tersebut disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotul Hidayah Sulusuban, Lampung Tengah, KH Tukiman Rais, dalam mauidzah hasanah peringatan Isra’ Mi’raj di Masjid Al-Amin, Kecamatan Selagai Lingga, Kabupaten Lampung Tengah, Sabtu (18/2/2023).


“Barang siapa yang berjuang di jalan Allah, maka Allah akan memberikan ganjaran yang luar biasa. Orang yang berjuang di jalan Allah merupakan bagian dari jihad fi sabilillah, dan yang terpenting saat berjuang jangan mudah berputus asa, karena dalam perjalanannya pasti banyak cobaan dan rintangan yang harus dihadapi,” ujarnya.


Ia mengungkapkan, selain itu barang siapa yang mengajak ke dalam kebaikan maka ia mendapat ganjaran dari apa yang ia lakukan, dalam hal kebaikan. Juga mendapat ganjaran kebaikan dari orang-orang yang diajak berbuat baik.


“Jamaah agar senantiasa memiliki hati yang bahagia, dimanapun harus berbahagia, karena kebahagiaan akhirat akan dirasakan oleh orang-orang yang senantiasa berbahagia. Adapun ciri-ciri orang yang selalu bahagia yang pertama adalah ia yang memiliki wajah yang berseri dan murah senyum,” ungkapnya.


Selanjutnya ciri yang kedua adalah orang yang lisannya fasih, bertemu dengan siapapun tutur kata lemah lembut dan bicaranya jelas, sopan serta jujur. 


Kemudian ciri yang ketiga adalah memiliki tangan yang dermawan, sebab tangan di atas lebih mulia daripada tangan di bawah. Itu merupakan wujud dari syukur atas pemberian nikmat yang Allah berikan, mari bersedekah dengan memberikan sedikit harta untuk kemakmuran kemaslahatan umat.


“Karena dengan bersedekah maka kehidupannya insyaallah akan dimudahkan. Selain itu, mari melaksanakan shalat berjamaah. Karena jika ia orang Islam dan sudah bersyahadat maka ia wajib melakukan shalat, jika tidak melaksanakan shalat, maka bersiap saja bertemu dengan ular yang bernama Sujaul Akrom yang memiliki sembilan kepala, dan besarnya sebanding dengan sembilan leher unta,” katanya.


Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh pengasuh Pondok Pesantren Miftakhul Abror (PPMA) Kiai Abu Hasan, Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Selagai Lingga, Kiai Tamyis, ratusan nahdliyin dari Kampung Negeri Agung, Kampung Karang Jati, Kampung Karang Anyar.

(Akhmad Syarief Kurniawan)
 


Warta Terbaru