Lampung Utara, NU Online Lampung
Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Tanjung Harapan, Kecamatan Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah bersama Majelis Ta’lim meyelenggarakan shalawat bersama dalam rangka memperingati Isra’ Mi’raj di Masjid Al Barokah Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Seputih Banyak, Lampung Tengah, Jumat (17/2/2023) malam.
Kegiatan shalawat bersama berlangsung setelah melaksanakan shalat Isya, para jamaah khusyuk mengikuti rangkaian acara shalawat bersama. Kegiatan diawali dengan tawasul yang ditujukan untuk para pendiri-pendiri NU dan dilanjutkan melantunkan shalawat bersama grup hadrah dari berbagai Ranting NU Tanjung Harapan.
Ketua PRNU Tanjung Harapan, Jasmani mengatakan, kegiatan shalawat dalam memperingati Isra’ Mi’raj ini alhamdulillah bisa berjalan walaupun cuacanya kurang mendukung.
“Selanjutnya kita sebagai umat Nabi Muhammad saw, harus terus mengumandangkan shalawat agar nantinya kita mendapatkan syafaat dari baginda Nabi Muhammad pada hari kiamat,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, walaupun diselimuti dengan keadaan hujan seperti ini, akan tetapi jamaah tetap harus khusyuk mengikuti shalawat, karena pada hakitatnya hujan akan membawa keberkahan kepada kita semua.
“Kegiatan-kegiatan di Ranting NU Tanjung Harapan ini perlu digiatkan lagi, karena banyak sekali kegiatan-kegiatan NU yang bisa dijadikan sebagai rutinan untuk para jamaah dari mulai ngaji kitab, pembacaan yasin, pembacaan manaqib, dan lain-lain,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan malam ini Ranting NU Tanjung Harapan sukses mengadakan kegiatan yang positif, dan ke depannya shalawatan ini bisa menjadi rutinan untuk nahdliyin. Karena kegiatan positif seperti ini harus dimulai dari diri masing-masing, baru nantinya mengajak para jamaah lainnya untuk senang mengumandangkan shalawat atau mengadakan kegiatan positif.
Pada kegiatan shalawat bersama dengan Ranting NU Tanjung Harapan ini dihadiri oleh berbagai kalangan masyarakat dari yang muda sampai orang tua, serta dimeriahkan oleh grup hadrah Zahrotul Qolbi dan Al Mustafa. Kegiatan shalawat ditutup dengan doa bersama yang diimami oleh satu pendiri grup shalawat pertama di Provinsi Lampung yaitu Ahmad Khotib.
(Abdul Rozak)
