• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Syiar

Kapan Pastinya Peristiwa Isra dan Miraj? Ini Ragam Pandangan Ulama

Kapan Pastinya Peristiwa  Isra dan Miraj? Ini Ragam Pandangan Ulama
Ilustrasi Isra Mikraj (Foto: NU Online)
Ilustrasi Isra Mikraj (Foto: NU Online)

Bulan Rajab yang merupakan bulan ketujuh dalam kalender hijriyah termasuk dalam empat bulan yang mulia, atau disebut asyhurul hurum. Sebagaimana sudah banyak diketahui, pada bulan itu kita merayakan Isra Miraj yaitu pada tanggal 27 Rajab.

 

Bahkan negara menjadikan Isra dan Miraj sebagai salah satu hari libur nasional. Pertanyaannya, apakah memang benar dalam sejarah Islam bahwa peristiwa Isra Miraj  benar-benar terjadi pada tanggal tersebut? 


Para ulama berbeda pendapat terkait waktu terjadinya peristiwa Isra dan Miraj ini. Sofiyurrahman Al-Mubarakfuri dalam Rakhiqul Makhtum-nya menyebutkan enam macam pendapat yang menjelaskan waktu terjadinya Isra dan Miraj Meski begitu, semuanya tidak ada yang dapat dipastikan kebenarannya.

 

Dengan demikian, tidak diketahui secara persis kapan tanggal terjadinya Isra dan Miraj. Hal ini didukung oleh Al-Aini dalam Umdatul Qari-nya dan An-Nawawi dalam Al-Minhaj-nya menyebutkan beberapa tanggal terjadinya Isra dan Miraj. 

 

Pertama, pendapat yang mengatakan bahwa Isra dan Miraj terjadi pada tahun kedua setelah diutusnya Nabi Muhammad sebagai nabi.

 

Kedua, Isra dan Miraj terjadi pada tahun ke-5 setelah diutusnya nabi. Pendapat ini diamini oleh An-Nawawi dan Al-Qurthuby. 

 

Ketiga, pendapat yang dipilih oleh Al-Manshur Faury, yakni pendapat yang lumrah dan populer di kalangan masyarakat, 27 Rajab tahun ke-10 setelah diutusnya Nabi.

 

Keempat, pendapat Amam Al-Baihaqi yang mengutip pendapat Az-Zuhri, Isra dan Miraj terjadi pada Rabi’ul Awal tahun ke-13 setelah diutusnya nabi, yakni satu tahun sebelum hijrahnya Nabi ke Madinah. 

 

Kelima, menurut pendapat As-Sadi, Isra dan Miraj terjadi pada sembilan belas bulan sebelum peristiwa Hijrah, yakni bertepatan dengan bulan Dzul Qa’dah. 

 

Keenam, menurut Al-Harby, Isra dan Miraj terjadi pada tanggal 27 Rabiul Akhir satu tahun sebelum hijrahnya Nabi. 

 

Ketujuh, pada bulan Ramadhan tahun ke-12 setelah kenabian, yakni enam belas bulan sebelum hijrahnya Nabi. 

 

Kedelapan, pada bulan Muharram 13 tahun setelah kenabian, yaitu bertepatan dengan satu tahun dua bulan sebelum hijrahnya nabi.

 

Selain beberapa pendapat di atas, ada juga pendapat yang sangat lemah, yaitu terjadinya Isra dan Miraj sebelum Rasulullah SAW diangkat sebagai nabi.

 

Hal ini dibantah oleh Imam An-Nawawi dalam Al-Minhaj-nya. An-Nawawi menyebutkan bahwa pada malam Isra dan Miraj tersebut nabi diperintahkan untuk mengerjakan shalat. Dan tidak mungkin hal itu terjadi jika nabi belum mendapatkan wahyu.

 

Hal ini juga dibuktikan dengan pendapat Ibnu Hisyam bahwa pada saat terjadinya Isra dan Miraj, Islam sudah tersebar di Kota Makkah.

 

Pendapat lain mengatakan bahwa Isra dan Miraj terjadi pada Jumat pertama bulan Rajab. Malam itu adalah malam renungan atau malam kesedihan di mana nabi merasa sedih karena ditinggalkan oleh paman dan istri tercintanya, Khadijah.

 

Namun menurut Al-Aini, pendapat ini tidak memiliki dasar sumbernya. Dari berbagai pendapat tersebut, manakah yang paling benar atau minimal mendekati benar? 

 

Demikian ragam pandangan ulama tentang kapan peristiwa Isra Miraj, yang dilansir dari Benarkah Isra dan Miraj Terjadi pada Bulan Rajab? Secara pasti memang tidak bisa disimpulkan pendapat mana yang paling benar. 

 

Hanya saja, semua pendapat-pendapat tersebut mengarah kepada dua hal, yakni Isra dan Miraj terjadi setelah diutusnya Nabi Muhammad sebagai nabi dan sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah.

 

Perbedaan ini dipengaruhi gaya perhitungan yang berbeda oleh masing-masing pendapat. Ada pendapat yang mendasarkan pada sebuah kejadian, seperti sudah tersebarnya Islam di Makkah dan lain sebagainya. Dan ada yang mengacu pada jumlah bulan setelah diutusnya nabi ataupun sebelum hijrahnya nabi. Sehingga wajar jika menimbulkan banyak pendapat. 

 

Lalu kapan seharusnya kita memperingati Isra dan Miraj?  Yang paling penting sebenarnya pada momen peringatan Isra dan Miraj adalah semangatnya, yaitu semangat untuk selalu mengingat usaha dan jerih payah Nabi Muhammad saw untuk umatnya. Sebagai seorang Muslim yang paling penting bagi kita adalah muhasabah diri agar menjadi umat Nabi Muhammad saw yang taat terhadap semua tuntunan-tuntunannya.


Dan bila mengikuti pendangan 27 Rajab, Isra Miraj 1444 H jatuh pada hari Sabtu, 18 Februari 2023. Hal itu sesuai dengan pengumuman yang disampaikan  Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) beberapa waktu, bahwa  1 Rajab 1444 H jatuh pada Senin, 23 Januari 2023.

 

 


Editor:

Syiar Terbaru