Muhadlarah Kubro, Ketua Pondok Putra Al Hikmah: Dahulu Bukan Siapa-siapa, Sekarang Jadi Keluarga Besar
Rabu, 22 Mei 2024 | 08:02 WIB

Ketua Pondok Putra Al Hikmah Kedaton Bandar Lampung, Gus Ahmad Ihsan pada acara muhadlarah kubro Senin (20/5/2024) malam (Foto: Istimewa)
Yudi Prayoga
Penulis
Bandar Lampung, NU Online Lampung
Para santri Pesantren Al Hikmah Bandar Lampung yang sebentar lagi lulus, dahulu, kalian bukan siapa-siapa, tetapi sekarang telah menjadi bagian dari keluarga besar Al Hikmah.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Pondok Putra Al Hikmah Kedaton Bandar Lampung, Gus Ahmad Ihsan pada acara muhadlarah kubro angkatan Arutala 24 di Lapangan Utama Al Hikmah, Senin (20/5/2024) malam.
Muhadlarah kubro sendiri merupakan tampilan tahunan dari setiap angkatan yang ada di Al Hikmah ketika mereka menjelang kelulusan. Tujuannya memberikan kenang-kenangan dengan berbagai penampilan yang baik dan sebuah cendera mata.
“Sebelumnya para santri tidak memiliki ikatan apapun yang datang dari berbagai pelosok negeri, di kabupaten dan provinsi, kemudian bertemu di Al Hikmah dan menjadi saudara,” ujarnya.
Ada yang datang dari berbagai kabupaten, dari provinsi yang lain, semua datang ke pondok pesantren Al Hikmah untuk menimba ilmu. Kemudian saling mengenal dari yang sebelumnya tidak kenal, dan sekarang telah menjadi keluarga besar Al Hikmah Bandar Lampung.
Ia juga berpesan kepada angkatan Arutala 24 bahwa setelah menjadi keluarga besar Al Hikmah, jangan pernah melupakan almamater yang telah menempa dirinya menjadi seperti ini. Agar juga harus selalu menjalin silaturahim kepada para guru dan masyayikh di pondok pesantren Al Hikmah.
Jika sampai anak melupakan orang tuanya, lanjutnya, berarti menjadi anak yang durhaka. Seorang santri seyogianya tidak melupakan dan melawan orang tua (gurunya) karena nanti menjadi anak yang durhaka.
“Ketika kalian lewat di Jalan Sultan Agung atau Gang Pertama jalan Ki Maja jangan lupa mampir ke pesantren untuk silaturahim, minimal ziarah ke makam Abah Kiai Muhammad Sobari,” ungkapnya.
Salah satu bentuk takzim dan hormat kita kepada para guru yakni menziarahi makam guru yang sudah wafat dan tetap silaturahim kepada para guru yang masih hidup
“Setelah lulus dari Al Hikmah para santri jangan lupa untuk mengembangkan ilmunya yang telah didapatkan di pondok pesantren. Tsamratul ilmi, amalun, buahnya ilmu adalah amal. Maka, jika tidak diamalkan tidak akan berbuah,” tuturnya.
Gus Ihsan mengatakan, di manapun kalian berada, jangan lupa untuk selalu mendoakan para gurus, agar kuat menjalankan amanah sebagai mana mestinya, karena dengan doa dan spirit dari santri, guru akan terbantukan.
(Yudi Prayoga)
Terpopuler
1
Yuk Infak dan Menjadi Bagian Pengadaan Ambulans Ke-7 NU Peduli Pringsewu 2025
2
Khutbah Jumat: Ilmu dan Adab Lebih Tinggi daripada Nasab
3
3 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Membangun Masjid
4
KBNU Sidomulyo Gelar Donor Darah, Perkuat Kepedulian Sosial di Lampung Selatan
5
Khutbah Jumat: Bijak dalam Bermedia Sosial
6
Hindari Tafsir Liberal dan Radikal pada Pancasila
Terkini
Lihat Semua