Warta

Mendidik Anak Itu Seperti Mengisi Botol

Senin, 17 Februari 2025 | 12:57 WIB

Mendidik Anak Itu Seperti Mengisi Botol

Pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayah Kalisari, Lampung Tengah, KH Ahmad Rubai pada Haflah Akhirussanah Pondok Pesantren Nurul Huda, Pringsewu, Ahad (16/2/2025) malam. (Foto: Istimewa)

Pringsewu, NU Online Lampung 

Pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayah Kalisari, Lampung Tengah, KH Ahmad Rubai mengibaratkan proses mendidik anak seperti mengisi sebuah botol. Menurutnya, jika botol diisi dengan sesuatu yang berharga, seperti parfum mahal, maka nilai botol tersebut akan tinggi. Sebaliknya, jika hanya diisi dengan air biasa, harganya pun akan biasa saja.

 

“Ibarat botol, jika kita mengisinya dengan sesuatu yang mulia, maka nilainya pun akan mulia. Begitu pula dengan anak-anak kita,” ujarnya dalam mauidzatul hasanah pada Haflah Akhirussanah Pondok Pesantren Nurul Huda, Pringsewu, Ahad (16/2/2025) malam.

 

Menurutnya, jika ingin anak kita menjadi pribadi yang berharga, kita pun harus membekali mereka dengan hal yang berharga pula. Ia mengungkap bahwa bekal paling berharga bagi anak-anak adalah pendidikan ilmu dan akhlak. 

 

Untuk mendidik dua hal ini, ia mengajak para orang tua untuk mendidik putra-putrinya di pesantren, karena pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu tetapi juga membentuk karakter.

 

Namun, ia mengingatkan agar orang tua berhati-hati dalam memilih pesantren, sebab tidak semua pesantren saat ini memiliki kurikulum pendidikan yang menekankan akhlak. 

 

Menurutnya, ada lima ciri pesantren ideal yang dapat menjadi rujukan dalam pendidikan anak, yaitu mampu mengubah santri dari ragu menjadi yakin, dari takabur menjadi tawadhu’, dari riya’ menjadi ikhlas, dari rakus menjadi qana’ah dan dari permusuhan menjadi persatuan

 

Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda, KH Muhammad Sohib menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya pendidikan di pesantren tersebut.

 

Turut hadir dalam acara tersebut Katib Syuriyah PWNU Lampung KH Maksum Abror, Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Pringsewu KH Hambali, Ketua PCNU Kabupaten Pringsewu H Muhammad Faizin, serta sejumlah pengasuh pesantren di Kabupaten Pringsewu dan masyarakat sekitar.