Logo NU dalam Puncak HSN di Ponpes Al Hikmah Bandar Lampung
Sabtu, 23 Oktober 2021 | 17:46 WIB

Dewan Asatidz Madrasah Diniah Manbaul Hikmah, Kedaton Bandar Lampung, Ustadz Rifa’i Ali, menyerahkan figura logo NU Ketua Yayasan Al Hikmah, Kiai Basyaruddin Maisir.
Yudi Prayoga
Kontributor
Bandar Lampung, NU Online Lampung
Jum’at (22/10), ba’da Isya, Yayasan Al Hikmah Kedaton Bandar Lampung mengadakan acara yang bertema ‘‘Malam puncak kreasi seni santri’’ sekaligus menutup dari beberapa rangkaian acara yang telah di selenggarakan selama satu minggu sebelumnya pada Peringatan Hari Santri Nasional 2021.
Kegiatan yang dilaksanakan di Komplek Gedung B Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hikmah dihadiri oleh seluruh santri, dewan pengurus, dewan guru dan masyayikh keluarga besar Al Hikmah.
Dalam kesempatan itu, Dewan Asatidz Madrasah Diniah Manbaul Hikmah, Kedaton Bandar Lampung, Ustadz Rifa’i Ali, menyerahkan figura logo NU, berbingkai kuning emas, berukuran 90x60 Cm kepada Yayasan Al Hikmah Bandar Lampung.
Figura diterima langsung oleh ketua Yayasan, Kiai Basyaruddin Maisir. Dengan masing-masing tangan kiri memagang figura dan tangan kanan saling bersalaman. Penyerahan tersebut dilaksanakan sebelum acara pentas seni dimulai, tepatnya setelah ketua yayasan memberikan sambutan acara.
Diketahui, Nahdlatul Ulama (NU) memiliki simbol yang khas dan unik, berbeda dengan organisasi Islam manapun di dunia, yakni bola dunia yang dilingkari tali dengan bintang sembilan dan dilewati tulisan Arab Nahdlatul Ulama yang membentang.
Ustadz Rifai menuturkan bahwa malam tersebut merupakan moment yang pas untuk mengungkapkan rasa syukur pada Hari Santri Nasional.
‘
‘Moment ini merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas karunia yang begitu besar kepada bangsa Indonesia, terkhusus kepada pemerintah atas penetapan 22 Oktober 2021 sebagai Hari Santri Nasional. Karena saya lahir dan tumbuh besar dari rahim pesantren, sehingga bagaimana rasanya manis pahit serta suka duka kaum santri,’’ ucapnya.
Ustad Rifai juga mengharapkan agar santri-santri bisa memahami makna perjuangan dibalik simbol NU, karena simbol mewakili makna dari organisasi.
‘‘Harapan saya, santri yang sedang belajar bisa memahami bagaimana para ulama berjuang didalam wadah NU. Karena di balik simbol NU ada banyak histori perjuangan dari ulama dan santri demi menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia. Dan semua itu banyak hikmah yang bisa diambil dan diteladani oleh semua santri,’’ ujarnya.
Ia melanjutkan, santri harus bisa memahami makna simbol dari NU karena didalamnya mengandung spirit dari perjuangan para kiai dan ulama. Bahwa NU itu organisasi yang kemaslahatanya bukan hanya untuk mengurusi sekelompok bangsa, tetapi untuk seluruh dunia.
Simbol yang memiliki tali lentur, ini menandakan bahwa santri ketika berjuang jangan terlalu kaku atau kasar, karena dengan kelembutak dakwah akan lebih fleksibel dan menghargai orang lain.
(Yudi Prayoga)
Terpopuler
1
KH Saifuddin Zuhri dan KH Muhtar Ghozali Terpilih Jadi Rais dan Mudir JATMAN Lampung pada Muswil 2025
2
Ketua PWNU Lampung: Santri Harus Siap Menanggung Pahitnya Belajar Demi Terangnya Masa Depan
3
GP Ansor Way Kanan Gelar PKD, Tingkatkan Kapasitas dan Kualitas Kader
4
Sosialisasi PIP dan Wawasan Kebangsaan, Fauzi Heri Ajak Masyarakat Amalkan Nilai Pancasila
5
Ketua PWNU Lampung: Thariqah Jadi Penyejuk dan Penuntun Umat dalam Menjawab Keresahan Zaman
6
Bacaan Doa Akhir dan Awal Tahun dari KH Soleh Darat
Terkini
Lihat Semua