• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Senin, 29 April 2024

Warta

Ketua Umum PBNU: NU Harus Bisa Menjadi Tongkat Syaikhona Kholil Bagi Umat

Ketua Umum PBNU: NU Harus Bisa Menjadi Tongkat Syaikhona Kholil Bagi Umat
Ketum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf saat memberi sambutan pada Konferwil PWNU Lampung (Foto: NU Online/Dian R)
Ketum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf saat memberi sambutan pada Konferwil PWNU Lampung (Foto: NU Online/Dian R)

Metro, NU Online Lampung

Organisasi Nahdlatul Ulama (NU) harus bisa menjadi tongkat Syaikhona Kholil yang berguna dan bermanfaat bagi kemaslahatan umat.

 

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf saat sambutan Konferensi Wilayah (Konferwil) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung di Universitas Maarif Lampung Metro, Sabtu (29/7/2023).

 

“NU harus bisa menjadi tongkat untuk bertumpu. Supaya langkah organisasi tetap mantap dalam menghadapi medan seperti apapun,” ujarnya.

 

Ia mengatakan, bahwa tamsil tongkat di NU merupakan kiasan dari tongkat yang diberikan oleh Syaikhona Kholil Bangkalan kepada KH Hasyim Asy'ari lewat KH As'ad Syamsul Arifin kala itu.

 

“Riwayat datangnya tongkat dari Syekh Kholil Bangkalan merupakan riwayat datangnya izin kepada KH Hasyim Asy'ari untuk mendirikan jam'iyyah NU,” ungkapnya.

 

Izin itu, lanjutnya, dalam ilmu balaghoh bisa bermakna amr (perintah). Maka, diizinkan mendirikan jam'iyyah, sama halnya dengan diperintahkan mendirikan jam'iyyah.

 

Menurut alumni pesantren Krapyak tersebut, bahwa tongkat NU itu bukan hanya sebagai pegangan. Tetapi juga bisa digunakan untuk menggembala umat.

 

“Tongkat tersebut bisa digunakan sebagai menggembala dari kebutuhan-kebutuhan yang digembalanya yakni kebutuhan umat itu sendiri,” ujarnya.

 

Selain itu, tongkat NU (ular mukjizat) juga bisa menjadi tameng dari kemunkaran yang ada di negeri ini (ular-ular sihir).

 

“Tongkat itu juga bisa menjadi ular yang memakan ular-ular sihir, karena memang ular mukjizat,” paparnya.

 

Menurutnya, tongkat kemukjizatan Nabi Musa diimplementasikan sebagai pedoman bagi membina dan membangun masyarakat NU yang lebih maslahah.

 

Ayat ini atau mukjizat tongkat Nabi Musa oleh NU digunakan sebagai acuan dari agenda-agenda konsolidasi. Supaya jam'iyyah ini digerakkan kepada masyarakat sesuai dengan ukuran jam'iyyah itu sendiri.

(Yudi Prayoga)


Warta Terbaru