Warta

Ketua PW Muslimat NU Lampung: Perempuan Berperan Vital dalam Membangun Peradaban

Ahad, 4 Mei 2025 | 05:25 WIB

Ketua PW Muslimat NU Lampung: Perempuan Berperan Vital dalam Membangun Peradaban

Ketua PW Muslimat NU Lampung, Hj Fita Nahdia Assegaf saat menyampaikan sambutan pada Harlah ke-79 Muslimat NU di Balai Keratun Kompleks Pemprov Lampung, Sabtu (2/5/2025). (Foto: Istimewa)

Bandar Lampung, NU Online Lampung 

Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Lampung, Hj Fita Nahdia Assegaf mengatakan, sebagai organisasi perempuan, Muslimat NU mempunyai peran vital dalam mendukung visi misi NU. Menurutnya, tentu Muslimat berupaya dalam membangun umat yang berakhlak mulia, cerdas, dan mandiri.

 

Hal tersebut disampaikan saat PW Muslimat NU Lampung menggelar peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-79 Muslimat NU di Balai Keratun Kompleks Kantor Pemerintahan Provinsi Lampung, Sabtu (3/5/2025).  

 

“Ini diupayakan dalam rangka memperkuat citra dan peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, sehingga menjadi ajang penting memperbarui pemikiran,” ujarnya.

 

Menurutnya, ide pendirian Muslimat NU disahkan pada Muktamar ke-16 NU di Purwokerto. Ia mengungkapkan hal ini karena didasari keinginan jamaah wanita NU untuk berorganisasi.

 

“Gagasan pendirian muncul dari Muktamar ke-13 NU di Menes, Banten, tahun 1938, ketika Nyai R Djuaesih dan Nyai Siti Sarah menjadi pembicara mewakili jamaah perempuan NU,” ungkapnya.

 

Fita Nahdia mengungkapkan, peringatan harlah ini menjadi sangat istimewa karena mencerminkan perjalanan panjang organisasi dalam memberikan kontribusi positif.

 

Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ma’arif Natar, Lampung Selatan itu mengatakan, Muslimat NU adalah organisasi Islam perempuan terbesar dengan berbagai tingkatan di setiap strukturalnya.

 

“Jumlah anggota Muslimat di Lampung berkisar 300.00 jamaah dengan terdiri dari 15 Pimpinan Cabang (PC), 2.307 Pimpinan Anak Cabang (PAC), 2.373 Pimpinan Ranting (PR), dan 6.824 jumlah pengurus semua tingkatan,” tuturnya.

 

“Saat ini juga mempunyai 7.462 Majelis Taklim, 2017 PAUD, TK dan RA, 16 Koperasi, serta 372 UMKM,” katanya.

 

Ia berharap kekuatan besar ini kelak menjadi hal yang membawa manfaat di Provinsi Lampung. Muslimat NU juga memiliki perangkat organ, dan berharap organ ini sebagai penyokong kemajuan Muslimat NU ke depan.

 

“Perangkat itu yaitu Yayasan Pendidikan Muslimat NU (YPMNU), Yayasan Kesejahteraan Muslimat NU (YKMNU), Yayasan Haji Muslimat NU (YHMNU), Himpunan Dai’yah dan Majelis Taklim NU (Hidmat NU), dan Induk Koperasi AN-Nisa Muslimat NU (Inkopan NU),” ungkapnya.

 

Kegiatan ini mengusung tema Merawat Tradisi, Menguatkan Kemandirian, Meneguhkan Peradaban. Menurutnya, hal ini perlu adanya penyatuan kekuatan dari semua pihak.

 

“Dalam merawat tradisi, ini adalah bagian fondasi terpenting dalam menciptakan masyarakat yang berbudaya tinggi. Jati diri bangsa akan bermartabat dan kuat jika mempunyai tradisi yang kuat,” katanya. 

 

Kemudian maksud dari menguatkan kemandirian, yaitu awal mula menciptakan kemandirian umat dimulai dari membangun kemandirian sosial ekonomi keluarga.

 

“Jika kemandirian keluarga kuat, hal tersebut akan menjadi parameter dalam mewujudkan kemandirian umat,” paparnya.

 

Peran ibu sangat penting dalam menguhkan peradaban. Ada ungkapan dalam Bahasa Arab al-Mar’atuimadul bilad, idza soluhat soluhal bilad wa idza fasadat fasadul bilad.

 

“Wanita adalah penyangga negeri, jika baik maka negerinya akan baik dan sebaliknya jika rusak maka negerinya pun akan rusak,” tegasnya.

 

Hal ini menunjukkan betapa vitalnya peran wanita dalam upaya mengangkat harkat martabat generasi manusia. Dalam Islam, ibu adalah madrasatul ula, ini menggambarkan betapa pentingnya peran ibu dalam pendidikan dan pembentukan karakter anak sejak usia dini.

 

Ia menyebut, untuk mensukseskan hal tersebut, Muslimat siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah demi mewujudkan masyarakat yang sejahtera dalam menyelesaikan persoalan pendidikan kesehatan ekonomi sosial budaya dan agama.