Warta

Harlah Ke-79 Muslimat NU, Gubernur Lampung Ajak Kolaborasi bidang Pendidikan hingga Kesehatan 

Sabtu, 3 Mei 2025 | 13:39 WIB

Harlah Ke-79 Muslimat NU, Gubernur Lampung Ajak Kolaborasi bidang Pendidikan hingga Kesehatan 

Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal pada peringatan Harlah ke-79 Muslimat NU di Balai Keratun Kompleks Pemprov Lampung, Sabtu (3/5/2025). (Foto: Istimewa)

Bandar Lampung, NU Online Lampung 

Pimpinan Wilayah (PW) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Lampung menggelar peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-79 Muslimat NU di Balai Keratun Kompleks Kantor Pemerintah Provinsi Lampung, Sabtu (3/5/2025). 

 

Kegiatan itu dihadiri Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, Anggota DPR RI Chusnunia Chalim, Rais Syuriyah PWNU Lampung KH Shodiqul Amin, Sekretaris PWNU Lampung H Hidir Ibrahim, dan Plt Kepala Kanwil Kemenag Lampung H Erwinto

 

Kemudian, juga dihadiri Rektor IAI An-Nur KH Andi Warisno, Wakil Ketua DPRD Lampung Maulidah Zauroh, Bupati Mesuji Hj Elfianah, Wakil Ketua PWNU Lampung Hj Jauharoh Haddad, forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) Provinsi Lampung, badan otonom serta lembaga NU. 

 

Dalam kesempatan itu, Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal mengucapkan terima kasih kepada Muslimat NU yang selama ini telah membina umat dari desa hingga desa. 

 

“Saya berharap kepada Muslimat NU untuk turut serta membangun Provinsi Lampung ke depan, kita ada beberapa permasalahan yang harus diselesaikan bersama,” ujarnya.

 

Mirza menjelaskan, bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Lampung terendah se-Sumatra, dan salah satu yang mempengaruhinya adalah pendidikan. Provinsi Lampung juga ke depan akan menghadapi puncak bonus demografi, yaitu memasuki usia kerja atau produktif. 

 

“Dalam mengatasi masalah itu, Pemprov Lampung berharap Muslimat NU dapat berkontribusi dalam menyelesaikan masalah itu bersama. Karena kita percaya, bahwa ibu adalah madrasah pertama,” ungkapnya. 

 

Menurutnya kolaborasi itu dapat dilakukan, baik dalam program pembinaan akhlak, budi pekerti, dan lain sebagainya. Kemudian di bidang kesehatan, yaitu adanya pengecekan kesehatan gratis oleh pemerintah. 

 

“Program ini dapat mendeteksi adanya 4 penyakit yang mematikan di Indonesia, seperti jantung, stroke, diabetes, dan darah tinggi. Dengan bekerjasama kita dapat melindungi keluarga, anak, istri, dan tetangga dari bahayanya penyakit tersebut,” ungkapnya. 

 

Mirza mengatakan, Presiden Prabowo juga memiliki program Koperasi Merah Putih, berharap nanti Muslimat NU juga dapat berkontribusi, dan bekerjasama dengan Dinas UMKM Provinsi Lampung.

 

Ia merasa Muslimat NU yang tersebar di seluruh Provinsi Lampung ini memiliki esensi yang masyarakat tidak sadar, seperti pengajian triwulanan. 

 

“Ibu-ibu Muslimat itu membawa ghirah (semangat), baik semangat berorganisasi, semangat menjaga keluarga, dan ingin keluarga terus baik. Ingin menjadi wanita yang mandiri, dan hal itu tidak ditemukan di organisasi lain,” ujarnya.

 

Ia mengatakan, hal tersebut yang menjadi benteng persatuan Provinsi Lampung, dengan menjaga kebudayaan, keagamaan, peradaban, dan ingin bergerak selalu berbuat baik. Mirza mengatakan, kalau ingin daerah baik, maka agamanya juga harus diperbaiki. 

 

“79 tahun sudah Muslimat NU memperbaiki akhlak, generasi muda, dan negara, inilah posisi Muslimat NU yang sangat berpengaruh di Indonesia,” ungkapnya.

 

Sementara itu, Sekretaris PWNU Lampung, H Hidir Ibrahim mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk silaturahim peringatan Harlah ke-79 Muslimat NU. 

 

Menurutnya harlah ini bentuk organisasi berkembang dan mampu memberikan kemanfaatan. Apabila organisasi bermanfaat, maka ia akan bertahan hingga waktu yang lama. 

 

“Baiknya negara, tergantung karena ibu-ibu, majunya sebuah provinsi juga tergantung ibu-ibunya. Karena ibu-ibulah yang mengatur urusan di keluarga, baik akhlak dan budi pekertinya,” ujarnya mewakili Ketua PWNU Lampung.

 

Ia mengatakan, persoalan Muslimat NU merawat tradisi, itu merupakan hal sudah dan terus dijaga oleh Muslimat hingga sampai ke Pimpinan Anak Cabang (PAC) maupun ranting. 

 

“Muslimat NU juga harus membangun kemandirian, seperti ekonomi yang kuat. Hal itu dapat dilakukan dengan berkolaborasi dengan stakeholders terkait, semisal pengadaan makanan di sebuah perusahaan, dan lainnya,” ungkapnya.

 

Hidir mengatakan, gerakan ekonomi ibu-ibu menjadi kekuatan besar untuk menegakkan dan menghidupkan organisasi ke depan, ia yakin Muslimat NU Lampung dapat menjadi organisasi yang lebih maju lagi. 

 

Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan Penyerahan penghargaan kepada 15 Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU se-Provinsi Lampung, dan juga santunan kepada dhuafa.