• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Senin, 20 Mei 2024

Pemerintahan

Media Siber Diharapkan Bangun Ekosistem Industri Media Berkualitas dan Berkelanjutan

Media Siber Diharapkan Bangun Ekosistem Industri Media Berkualitas dan Berkelanjutan
Kepala Dinas Kominfotik Provinsi Lampung saat membuka Konferensi Wilayah Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Provinsi Lampung, Kamis (07/03/2024)
Kepala Dinas Kominfotik Provinsi Lampung saat membuka Konferensi Wilayah Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Provinsi Lampung, Kamis (07/03/2024)

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfotik) Provinsi Lampung Achmad Saefulloh membuka kegiatan Diskusi Publik, Deklarasi, dan Konferensi Wilayah Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Provinsi Lampung, Kamis (07/03/2024).

 

Kegiatan yang dilaksanakan di Center Stage Novotel itu bertema Peran Media Siber Antisipasi Hoaks Jelang Pilkada.

 

Gubernur Lampung Arinal Djaunaidi dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Kepala Dinas Kominfotik menyatakan bahwa media siber memiliki peran penting dalam mendukung transparansi, akuntabilitas, serta partisipasi publik dalam proses pembangunan daerah.

 

"Saya sangat mengapresiasi peran dan kontribusi yang telah diberikan oleh media siber dalam menyebarkan informasi yang akurat, terpercaya, dan berimbang kepada masyarakat," kata Gubernur. 

 

Ia  juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh anggota AMSI yang telah berperan aktif dalam membangun ekosistem industri media siber yang berkualitas dan berkelanjutan.

 

Menurut Arinal, AMSI bukan sekadar sebuah organisasi, namun merupakan cerminan dari semangat kolaborasi dan profesionalisme yang tinggi dalam dunia jurnalistik di era digital. Oleh karenanya kehadiran AMSI di Lampung akan memberikan dorongan besar dalam mengembangkan potensi media siber di daerah ini.

 

"Semoga AMSI Lampung dapat menjadi wadah yang produktif bagi para profesional media siber di Lampung untuk berkumpul, berkolaborasi, dan saling mendukung dalam menjalankan tugas-tugas jurnalistiknya," harapnya.

 

Kemudian dalam konteks pembangunan, ia menyatakan bahwa media siber juga dapat berperan sebagai mitra strategis bagi pemerintah dalam menyampaikan program-program pembangunan, mempromosikan investasi, serta memberikan ruang bagi berbagai inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

 

"Saya mengajak media siber untuk terlibat aktif dalam proses pembangunan Lampung. Saya yakin dengan kerja keras dan kolaborasi yang sinergis, kita dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam pembangunan ekosistem media siber yang berkualitas dan berkelanjutan menuju Rakyat Lampung Berjaya," kata Arinal.

 

Sementara itu Ketua Umum AMSI Pusat Wahyu Dhyatmika dalam sambutannya yang disampaikan secara virtual menyampaikan bahwa ada dua patokan dan mimpi bersama saat mendirikan AMSI, yakni bagaimana agar media-media digital semua memiliki konten yang berkualitas, dan bagaimana media-media digital ini bisnisnya juga sehat dan berkesinambungan.

 

Wahyu Dhyatmika juga menyampaikan bahwa hal yang menjadi konteks industri media digital hari ini menarik untuk didiskusikan adalah munculnya Peraturan Presiden mengenai tanggung jawab platform digital untuk produk jurnalis yang berkualitas. 

 

Terkait hal tersebut Wahyu Dhyatmika membuka ruang untuk media-media digital memperoleh kompensasi yang berkeadilan dari platform digital seperti google, facebook, twitter, tiktok dan sejenisnya.

 

"Kita tahu selama ini kegiatan-kegiatan media digital fokus kepada produksi konten, tetapi distribusi kontennya dikuasai oleh platform digital. Jadi penting sekali untuk kita duduk bersama para perusahaan platform digital tersebut untuk menghimpun, mengevaluasi," ujarnya.

 

Hal itu penting, tambahnya, seberapa sebenarnya kompensasi yang layak diberikan sebagai bagian dari upaya kita bersama-sama menjaga agar idealisme bisa tetap hidup bersandingan di Indonesia. 

 

"Saya kira kita punya kesepahaman bahwa jurnalisme penting untuk demokrasi. Pers adalah pilar negara yang ikut menjaga agar kebebasan berekspresi dan kritik dari publik bisa sampai dan mempengaruhi kebijakan-kebijakan publik," ungkapnya. 


Pemerintahan Terbaru