Ketua PBNU: Pemimpin NU Harus Mengedepankan Akhlak Rasulullah
Ahad, 8 Desember 2024 | 06:02 WIB
Lampung Selatan, NU Online LampungÂ
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftah Faqih menegaskan pentingnya pemimpin Nahdlatul Ulama (NU) untuk meneladani akhlak Rasulullah dalam menjalankan amanah kepemimpinan.Â
"Para peserta harus menjadi lentera yang menerangi masyarakat, membawa manfaat abadi. Pemimpin NU harus menghadirkan kelembutan, kebijaksanaan, dan nilai-nilai pengabdian sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah," ujarnya.
Hal tersebut disampaikan pada penutupan Pendidikan Menengah Kepemimpinan Nahdlatul Ulama (PMKNU) Angkatan ke-2 yang digelar PWNU Lampung di BPSDM Pemerintah Provinsi Lampung, Hajimena, Lampung Selatan, Ahad (8/12/2024).
"Sebagai pemimpin NU, kalian harus menjadi pohon yang akarnya kuat, batangnya menjulang tinggi, dan buahnya memberi manfaat. Jangan pernah berjarak dengan warga. Jadilah seperti air yang mengalir, memberi kehidupan bagi apa pun yang dilewatinya," ungkapnya.
Kegiatan PMKNU yang berlangsung sejak 4 hingga 8 Desember ini diikuti oleh 54 peserta, dengan 53 dinyatakan lulus dan satu peserta belum memenuhi standar kelulusan.
Sementara itu, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul (PWNU) Lampung, KH Puji Raharjo menyampaikan apresiasinya kepada para peserta atas semangat dan komitmen selama mengikuti pelatihan ini.
"Rencana tindak lanjut yang dirumuskan dalam kegiatan ini adalah komitmen nyata sebagai pemimpin NU. Kami berharap para alumni mampu menerapkannya di wilayah masing-masing, menjadikannya manfaat nyata bagi umat," ungkapnya.
Selain Ketua PBNU, acara ini turut dihadiri Heri Koswara sebagai instruktur nasional, KH Masud Shaleh, serta jajaran pengurus PWNU Lampung.
Fokus pada Tindak Lanjut
PMKNU Angkatan ke-2 menghasilkan berbagai rencana tindak lanjut yang berfokus pada pengembangan organisasi, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat. Para alumni diharapkan menjalankan semua rencana yang telah disusun dengan penuh tanggung jawab dan semangat pengabdian.
PWNU Lampung juga memastikan akan mendampingi pelaksanaan rencana tindak lanjut ini melalui evaluasi dan supervisi berkala. KH Miftah Faqih mengingatkan bahwa dua nikmat yang sering terlupakan adalah sehat dan waktu, sehingga alumni harus memanfaatkannya untuk kebermanfaatan umat.
Dengan semangat yang terbangun selama lima hari pelatihan intensif, para alumni diharapkan mampu membawa NU menjadi organisasi yang semakin mengakar dan memberi manfaat abadi bagi masyarakat.
Terpopuler
1
Shalat Idul Adha Jatuh pada Hari Jum’at, Apakah Tetap Shalat Jumat?
2
Peserta Membeludak, Pelatihan Kang Jalal LTMNU Pringsewu Berlangsung Sukses
3
Pelatihan Kang Jalal NU Pringsewu: Sembelihan Kurban Harus Baik dan Halal, Ini Alasannya
4
Bacaan Doa dan Dzikir saat Wukuf di Arafah
5
Khutbah Idul Adha: Marilah Kita Belajar Ketegaran Jiwa dari Nabi Ismail
6
Shalat Idul Adha: Sejarah, Dalil, Niat dan Tata Caranya
Terkini
Lihat Semua