• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Jumat, 29 Maret 2024

Warta

Kakanwil Kemenag Lampung Ajak Tokoh Agama Moderat Terus 'Bersuara' di Medsos

Kakanwil Kemenag Lampung Ajak Tokoh Agama Moderat Terus 'Bersuara' di Medsos
Puji Raharjo, Kepala Kanwil Kementerian Agama Lampung. (Foto: NU Online/
Puji Raharjo, Kepala Kanwil Kementerian Agama Lampung. (Foto: NU Online/

Bandarlampung, NU Online Lampung
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung Puji Raharjo mengajak para tokoh agama moderat untuk terus ikut bersuara di media sosial. Ini dilakukan untuk mewarnai media sosial dengan hal-hal positif sekaligus meningkatkan literasi beragama umat.

"Para pendidik, tokoh agama, termasuk penyuluh perlu didorong untuk memproduksi konten media sosial, website dan sumber-sumber online yang beragam," ajaknya sesaat setelah dilantik secara resmi oleh Menteri Agama RI sebagai Kakanwil Kemenag Lampung pada Rabu (27/4/2022) di Jakarta.

Pentingnya dorongan kepada para tokoh agama yang moderat untuk bersuara dan berkiprah dalam masyarakat melalui media digital ini agar saluran publik tidak hanya diisi oleh paham keagamaan yang sempit dan intoleran.

Selama ini menurutnya tokoh agama yang moderat lebih banyak diam dan oleh karenanya perlu didorong untuk ikut bersuara dan mengisi diskursus keagamaan yang ramah dalam masyarakat.

Para tokoh agama, pendidik, termasuk penyuluh juga harus terus meningkatkan kapasitas diri di tengah era digital saat ini. Hal ini dikarenakan mereka adalah patron dan panutan bagi umat sehingga harus memiliki sisi literasi yang lebih dari masyarakat pada umumnya.

Ia pun mengungkapkan imbas jika literasi beragama masyarakat rendah khususnya di tengah derasnya informasi digital. Kondisi ini akan menjadikan umat beragama mudah terombang-ambing oleh isu-isu keagamaan yang dapat memecah belah kesatuan umat beragama.

Sehingga menghadapi kondisi ini perlu juga penguatan literasi umat beragama dalam tiga aspek yang ia sebut sebagai 3C yakni Content, Container dan Contect (3C) atau isi, saluran dan konteks.

"Isi berarti pesan keagamaan yang menyangkut kreditibiltias isi dan sumbernya, sedangkan saluran menyangkut pembawa isi atau komunikatornya, sedangkan konteks adalah ketepatan dalam penyampaian yang menyangkut situasi, waktu dan siapa yang menyampaikan pesan tersebut," jelasnya kepada NU Online Lampung.

Penguatan literasi beragama ini akan mendorong umat beragama untuk semakin melek dan paham tentang pentingnya pemahaman keagamaan yang komperehensif dan utuh sehingga dapat menjalankan praktik keagamaan yang moderat.


Puji juga menyebut pentingnya melakukan penguatan kapasitas sumber belajar masyarakat terkait agama. Media seperti website, portal, media sosial keagamaan yang moderat perlu didorong tumbuh dan meningkat kapasitasnya.

"Di era media seperti hari ini, hanya yang menguasai sumber dan saluran informasi yang dapat menguasai wacana dan diskursus dalam masyarakat. Oleh karenanya sumber belajar yang memadai, multi plaform dan mudah diakses menjadi kunci bagi terwujudnya literasi beragama," ungkap pria yang juga Bendahara PWNU Lampung ini. (Muhammad Faizin)


Editor:

Warta Terbaru