Muhammad Faizin
Penulis
Pringsewu, NU Online Lampung
Kesuksesan adalah impian yang ingin diraih oleh setiap individu. Bagi sebagian orang, kesuksesan diartikan sebagai pencapaian target dalam kehidupan.
Namun, di balik perjalanan menuju keberhasilan tersebut, terdapat nilai-nilai penting yang sering kali luput dari perhatian, yakni sikap yang harus ditunjukkan dan cara mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian tersebut.
Meraih kesuksesan bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal untuk menunjukkan karakter sejati seseorang. Sikap rendah hati, berbagi kebahagiaan dengan orang lain, serta mengingat kontribusi berbagai pihak dalam pencapaian tersebut adalah bentuk nyata dari rasa syukur yang tulus.
Baca Juga
KH.Sujadi : Berdoa, Berdoa dan Berdoa
Lebih dari itu, ungkapan syukur tidak hanya mempererat hubungan sosial, tetapi juga menjadi wujud pengakuan atas kebesaran Tuhan dalam setiap langkah hidup.
"Siapa yang merendahkan dirinya di hadapan Allah akan ditinggikan oleh Allah, dan siapa yang sombong kepada Allah, maka Ia akan menjatuhkannya," kata Wakil Rais Syuriyah PWNU Lampung KH Sujadi mengutip hadits Rasulullah kepada NU Online Lampung, Jumat (29/11/2024).
Saat meraih kesuksesan, Alumni Pesantren Kalibeber Jawa Tengah ini berpesan agar semua kita untuk ber-tasbih kepada Allah swt. Karena kemenangan dan kesuksesan hanya milik Allah swt.
"Selanjutnya adalah memuji Allah dengan walhamdulillah.Jadi kalau dipuji-puji nggak lupa diri dan lupa daratan. Kalaupun dicaci-maki, jangan minder. Jangan kecil hati," ungkapnya.
Setelah membaca tasbih dan tahmid, saat meraih kesuksesan juga membaca istighfar. "Siapa tahu dalam proses meraih kesuksesan dan kemenangan terdapat hal-hal yang tidak diperkenankan," katanya.
"Orang lain merasa tidak nyaman, tidak berkenan atau barangkali melakukan hal-hal yang saking semangatnya atau putus asa sehingga Allah pun tidak berkenan," imbuhnya.
Dan yang terakhir adalah bertaubat kepada Allah atas segala salah dan dosa. Semua ini menurutnya sudah termaktub dalam surat An-Nashr:
اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُۙ وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙ فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُۗ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا ࣖ
Artinya: “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah, bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Penerima tobat.”
“Maka para santri sering puji-pujian yang mengandung tasbih, tahmid, istighfar, dan taubat: Subhanallah wal hamdulillah, Astaghfirullah wa atubu ilaih (Maha Suci Allah dan segala puji bagi Allah. Aku bermohon ampun dan aku bertobat kepadaNya),” tutupnya.
Terpopuler
1
Gus Ulil Tidak Sedang Membela Tambang
2
Khutbah Jumat: Pentingnya Merawat Hati
3
Anggota DPRD Lampung: Jalur Domisili SPMB Lampung Harus Berdasarkan Jarak, Bukan Nilai Rapor
4
Dorong UMKM dan Wisata Lokal, Sasa Chalim Hadiri Peresmian Pasar Tematik Jelajah Danau Ranau
5
DPRD Lampung Fauzi Heri Prihatin Nilai TKA Siswa Jauh di Bawah Standar
6
GP Ansor Way Kanan Gelar PKD, Tingkatkan Kapasitas dan Kualitas Kader
Terkini
Lihat Semua