Yudi Prayoga
Penulis
Haji merupakan ibadah wajib seumur hidup sekali bagi umat Islam yang mampu, baik secara harta, mental dan fisik. Haji tahun ini (1445 H) telah selesai, sehingga sebagian jamaah sudah dikembalikan ke tanah airnya masing-masing.
Dalam tradisi Islam di Indonesia, ada kebiasaan yang umumnya dilaksanakan, yakni jamaah haji melaksanakan syukuran atau selamatan setelah pulang dari haji atau ada juga yang syukurannya sebelum berangkat ke Tanah Suci.
Apakah tradisi tersebut ada dasar hukumnya? Jika ada, dari mana dalil tersebut berasal?
Jamaah Haji yang telah sampai ke rumahnya masing-masing ternyata disunnahkan untuk syukuran, salah satunya dengan menyembelih hewan, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah saw ketika usai melaksanakan Haji:
عن جابر بن عبدالله رضي الله عنهما أن النبي صلى الله عليه وسلم لما قدم المدينة نحر جزورا او بقرة. (صحيح البخاري، رقم ٢٨٥٩).
An jaabiribni ‘abdillahi radliyallahu ‘anhumaa annannabiyya shallallahu ‘alaiihi wasallama: lammaa qadimal madiinata nahara jazuuran au baqaratan.
Artinya: Dari Jabir bin Abdullah ra bahwa ketika Rasulullah saw datang ke Madinah usai melaksanakan Haji, beliau menyembelih kambing atau sapi (Shahih Bukhari, 2859).
Selain dari perkataan Nabi saw, kesunnahan syukuran, salah satunya dengan memotong hewan, juga disebutkan dalam kitab Al-Fiqh al-Wadhih:
يستحب للحاج بعد رجوعه بلده أن ينحر جملا أو بقرة أو يذبح شاة للفقراء والمساكين والجيران والإخوان تقربا إلى الله عز وجل كما فعل النبي صلى الله عليه وسلم. (الفقه الواضح من الكتاب والسنة ، ج ١ ص ٦٧٣).
Yustahabbu lil haajji ba’da rujuu’ihi baladahu an yanhara jamalan au baqaratan au yadzbaha syaatan lilfuqaraai wal masaakiini wal jiiraani wal ikhwaani taqarruban ilaallahi 'azza wa jalla kamaa fa'alan Nabiyyu shallallahu 'alaiihi wasallama
Artinya: Disunnahkan bagi orang yang baru pulang Haji untuk menyembelih unta, sapi atau menyembelih kambing (untuk diberikan) kepada para fakir miskin, tetangga, sanak kerabat, saudara, serta relasi. (Hal ini dilakukan) sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah swt. Sebagaimana yang telah diamalkan oleh Nabi saw (Al-Fiqh al-Wadhih min al-Kitab wa al-Sunnah, juz I, halaman 673).
Dari beberapa redaksi di atas, dapat disimpulkan bahwa mengadakan syukuran atau selamatan setelah pulang dari haji merupakan sebuah ibadah sunnah, sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah saw.
(Yudi Prayoga)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 3 Cara Meraih Pahala yang Setara dengan Haji bagi yang Tidak Mampu
2
Ikut Kang Jalal Yuk!, Pelatihan Tukang Jagal Halal LTMNU Pringsewu
3
IPNU-IPPNU MAN 1 Pringsewu Terbentuk, Persiapan Pelantikan Dikebut
4
Peluncuran CV Rich Makmur International hingga Pesantren Ramah Anak Semarakkan Harlah RMINU
5
Perkuat Peran di Bidang Kesehatan, PW Muslimat NU Jalin Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan Lampung
6
Anggota DPRD Lampung Minta Dinas Pendidikan Konsisten Terapkan Jalur SPMB
Terkini
Lihat Semua