Ila Fadilasari
Penulis
Saat ini kita sudah berada di penghujung tahun 2023, dan akan segera memasuki tahun 2024. Berbagai hal telah kita lalui selama satu tahun ini, baik suka, bahagia, maupun rasa sedih dan kecewa.
Sebagai manusia, kerap kali hal-hal negatif lebih mudah kita ingat, atau sulit untuk dilupakan. Rasa sedih, kecewa, dan kegagalan seolah-olah menghantui diri kita sepanjang tahun, sehingga lupa atas rezeki berupa kesehatan, kebahagiaan, harta yang berkah, yang telah Allah berikan kepada kita.
Apalagi bila kita menghitung nikmat berupa udara yang kita hirup, yang diberikan Allah secara cuma-cuma. Anak yang berbakti, istri yang salihah, teman yang setia, tetangga yang baik dan masih banyak lagi yang lain adalah nikmat-nikmat yang Allah anugerahkan kepada kita.
Baca Juga
Doa agar Dapat Menjaga Lisan
Kebanyakan manusia memang tidak bersyukur. Bahkan banyak di antara kita yang tidak menyadari bahwa hal-hal tersebut adalah nikmat dan anugerah dari Allah ta’ala. Banyak pula di antara kita yang tidak mengetahui hakikat syukur dan bagaimana cara bersyukur.
Allah swt berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ لَذُوْ فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُوْنَ (غافر: ٦١)
Artinya: Sesungguhnya Allah adalah Dzat yang memberikan anugerah pada umat manusia. Hanya saja kebanyakan umat manusia tidak bersyukur (kepada-Nya) (QS Ghafir: 61).
Padahal Allah swt secara tegas memerintahkan kita untuk bersyukur seperti terdapat dalam firman-Nya:
فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ
Artinya: Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku (QS Al-Baqarah: 152).
Dalam ayat lain, Allah menegaskan bahwa dengan bersyukur, niscaya nikmat kita akan ditambah, sebagaimana firman-Nya:
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Artinya: (Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras” (QS Ibrahim: 7).
Syukur ada dua macam. Ada syukur yang wajib dan ada syukur yang sunnah. Syukur yang wajib adalah tidak menggunakan nikmat yang Allah anugerahkan kepada kita untuk berbuat maksiat kepada-Nya.
Adapun syukur yang sunnah adalah mengucapkan dengan lisan pujian yang menunjukkan bahwa Allah-lah Sang Pemberi nikmat dan yang menganugerahkannya kepada para hamba-Nya, semisal dengan ucapan alhamdulillah. Sesungguhnya nikmat yang Allah berikan kepada umat-Nya adalah murni anugerah dan karunia dari Allah, bukan kewajiban bagi-Nya.
Semoga kita termasuk dalam golongan hamba Allah yang pandai bersyukur atas anugerahnya. Dan menjadi umat yang makin taat serta takwa pada tahun mendatang.
Terpopuler
1
Doa Malam Nisfu Sya’ban 13 Februari 2025, Versi Berjamaah dan Tata Cara Membacanya
2
Wakil Gubernur Terpilih Lepas Muslimat NU Lampung Menuju Kongres ke-18 di Surabaya
3
Keberangkatan Muslimat NU Tulang Bawang Barat ke Kongres XVIII Resmi Dilepas Gus Taufik
4
Alasan Pentingnya Mengeluarkan Zakat Mal di Bulan Sya'ban
5
Memahami Hakikat Shalawat yang Turun di Bulan Sya'ban
6
Harlah ke-102 NU di Sidomulyo, Meriahkan Tradisi dan Ingatkan Pesan Pendiri NU
Terkini
Lihat Semua