• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Senin, 29 April 2024

Warta

Dua Pesan bagi Pengurus Sebuah Organisasi

Dua Pesan bagi Pengurus Sebuah Organisasi
Pengurus OSIS MA Al Hikmah Bandar Lampung setelah pelantikan, Sabtu (30/9/2023). (Foto: Istimewa)
Pengurus OSIS MA Al Hikmah Bandar Lampung setelah pelantikan, Sabtu (30/9/2023). (Foto: Istimewa)

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Seorang pengurus sebuah organisasi harus memiliki prinsip yang wajib dipegang, yakni amanah dan tidak sombong.

 

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Madrasah Aliyah (MA) Al Hikmah Kedaton Bandar Lampung, Ustadz Muhtaruddin pada upacara pelantikan kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) yang baru masa khidmah 2023-2024 di Lapangan Utama Al Hikmah, Sabtu (30/9/2023).

 

Pertama, amanah. Sebuah jabatan apapun merupakan amanah dari sahabat, kawan, keluarga yang diembannya. Maka jangan sampai mengingkari amanah tersebut.

 

“Maka pesan yang pertama sebagai pengurus harus amanah. Karena jabatan hanya sementara. Jabatan adalah amanah dari rekan-rekan dan sahabat-sahabat kita, ketika teman memberikan amanah jangan kecewakan mereka,” ujarnya.

 

Ia mengatakan, seorang pemimpin dan anggotanya harus komitmen dengan janji atau ikrar yang telah diucapkan. Serta selalu meningkatkan kemampuan mentalnya.

 

“Kita harus betul-betul berusaha sesuai dengan janji-janji yang diikrarkan. Dan juga anak-anak perlu meningkatkan kemampuan, meningkatkan mental, untuk bertarung dengan sekolah-sekolah yang lain,” ungkapnya.

 

Pembina upacara pelantikan tersebut meyakinkan kepada siswa bahwa menang dan kalah merupakan sebuah kompetisi. Jangan sampai menyerah sebelum bertarung.

 

“Kalah menang urusan belakang, jangan menyerah sebelum bertarung. Kita wajib menunjukkan kemampuan kita”, ujarnya.

 

Kedua, pengurus organisasi tidak boleh memiliki sifat sombong. Ketika seseorang diamanahi jabatan apapun jangan sampai sombong, karena dengan kesombongan akan menjadikan celaka.

 

“Ketika kita dijadikan pemimpin jangan sampai mempunyai sifat sombong. Sombong merupakan sifat yang dibenci Allah, Iblis saja pernah diusir dari surga karena memiliki sifat sombong, padahal Iblis merupakan penghulu dari para Malaikat,” katanya.

 

Menurut alumni Pesantren Lirboyo Kediri itu, bahwa keberhasilan suatu progam, bukan semata-mata ketuanya yang hebat, tetapi semua tim, semua anggota yang hebat.

 

“Jika sukses bukan hanya milik ketua tetapi milik semua. Dengan kerja sama yang berat menjadi ringan, yang susah menjadi gampang,” tuturnya.

 

Ia melanjutkan, jadikan anggota sebagai mitra kerja, dalam rangka mensukseskan progam-progam yang telah dibuat dan disusun.

(Yudi Prayoga).


Warta Terbaru