• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Warta

David Rifai, Anak Tukang Rongsok Itu Raih Gelar Magister

David Rifai, Anak Tukang Rongsok Itu Raih Gelar Magister
David Rifai, Anak Tukang Rongsok Raih Gelar Magister (Foto: Istimewa)
David Rifai, Anak Tukang Rongsok Raih Gelar Magister (Foto: Istimewa)

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan kembali mewisuda mahasiswanya untuk jenjang strata S1, S2, dan S3 pada Sabtu 25 Februari 2023 lalu. Salah satu mahasiswa yang diwisuda untuk jenjang magister adalah David Rifai, yang berhasil meraih gelar magister pada jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir.

 

Sebelumnya David menyelesaikan pendidikan Strata 1 di jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir UIN Raden Intan Lampung (2018).

 

Selama kuliah, David terbilang aktif. Di antaranya menjadi Wakil Presiden Mahasiswa (2016-2018) dan di organisasi eksternal kampus menjabat sebagai Ketua Rayon Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Fakultas Ushuluddin (2015-2016). Ia juga pernah menulis buku berjudul Catatan Aktivis Kampus.

 

Ia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Misran Suheri dan Siti Rohmiati yang dalam keseharian beraktivitas sebagai tukang rongsok (pemulung) di daerah Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu.

 

“Saat menempuh studi pun dengan penuh perjuangan karena terkendala biaya pada saat itu. Tak jarang ketika hendak membayarkan biaya semester kerap terlambat dan berhutang pada tetangga,” ujarnya.

 

Namun ia tetap berusaha, gigih, dan tidak pantang menyerah dengan perekonomian yang sangat terbatas. Ia tetap bersemangat dalam belajar, bahkan ia juga berproses di organisasi kampus, baik organisasi internal maupun eksternal.

 

David lahir di Wonosari, Pringsewu pada 4 Juni 1993. Menempuh pendidikan formalnya di SDN 1 Wonosari (2005), lalu MTs Negeri 1 Pringsewu (2008), dan SMK Dharma Samudera Cilegon, Banten (2011). Pada sekolah menengah kejuruan itu juga belajar di Pondok Pesantren Roudlotus Shibyan, yang diasuh oleh Almaghfurlah KH Abu Qosim, seorang kiai kampung yang sangat disegani.

 

Ia sempat berhenti dua tahun setelah lulus sekolah dan bekerja sebagai helper pada PT Indomarco Prismatama Distribution Centre Tangerang. Pada 2012 bekerja sebagai tukang cuci piring (dishwasher) di Restoran Pondok Iga, Mall Taman Anggrek Jakarta Barat. 

 

“Barulah pada 2013 saya memberanikan diri melanjutkan pendidikan tingginya pada program sarjana prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir UIN Raden Intan Lampung,” ujarnya kepada NU Online Lampung, Senin (27/2/2023).

 

Pada 2018 mencoba mendaftar Calon Pengawai Negeri Sipil (CPNS), dan akhirnya lolos menjadi aparatur sipil negara (ASN) sebagai guru di Madarasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 8 Bandar Lampung. 

 

Bersamaan dengan lolos menjadi PNS, ia melanjutkan studi S2 di prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir UIN Raden Intan Lampung. Selama kuliah jenjang magister, ia mulai dikenal sebagai penceramah millenial di bumi ruwa jurai.

 

“Saya mengucapkan syukur kehadirat Allah swt, atas banyaknya anugerah yang berikan kepada saya. Saya juga berterima kasih kepada Abah dan Ibu atas jerih payahnya membesarkan dan membiayai pendidikan kami,” ujarnya. 

 

Ia juga berterima kasih kepada Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU), karena bagaimana pun NU menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupannya.

(Rifai Aly)


Warta Terbaru