Syiar

Tata Cara Shalat Utaqa, Dikabulkan Hajat dan Terbebas dari Utang

Selasa, 8 April 2025 | 17:42 WIB

Tata Cara Shalat Utaqa, Dikabulkan Hajat dan Terbebas dari Utang

Ilustrasi shalat. (Foto: NU Online)

Salah satu amalan yang dapat dilakukan pada bulan Syawal ini adalah melaksanakan shalat sunnah 8 rakaat, yang disebut shalat sunnah Utaqa. 

 

Shalat ini dinamakan shalat Utaqa (shalat pembebasan) karena Allah swt akan membebaskan orang yang mengamalkannya dari impitan utang dan mengabulkan hajat mereka. 

 

Waktu Pelaksanaan

 

Shalat sunnah ini juga dapat diamalkan pada tanggal berapa saja di bulan Syawal karena tidak ada ketentuan perihal tanggal pelaksanaannya. Waktu pelaksanaannya Shalat sunnah utaqa ini dapat dikerjakan siang atau malam hari. 

 

Tata Cara Shalat Utaqa

 

Tata cara pelaksanaannya sebagai berikut:

1. Shalat ini dapat dikerjakan dengan empat atau dua salam. 

2. Pada setiap rakaat membaca Surat Al-Fatihah. 

3. Setelah Al-Fatihah, membaca 15 kali Surat Al-Ikhlash.  

4. Selesai shalat delapan rakaat, membaca tasbih sebanyak 70 kali dan shalawat sebanyak 70 kali. 

5. Berdoa sebagaimana doa usai shalat pada lazimnya. 

 

Keutamaan Shalat Utaqa

Akan halnya keutamaan shalat Utaqa, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mencantumkan hadits berikut ini dalam penjelasannya.

 

  قال النبي صلى الله عليه وسلم: والذي بعثني بالحق ما من عبد يصلي هذه الصلاة إلا أنبع الله له ينابيع الحكمة في قلبه وأنطق به لسانه وأراه داء الدنيا ودواءها. والذي بعثني بالحق ما من عبد يصلي هذه الصلاة كما وصفت لا يرفع رأسه من آخر سجدة حتى يغفر الله له وإن مات مات شهيدا مغفورا له. والذي بعثني بالحق ما من عبد يصلي هذه الصلاة في السفر إلا سهل الله عليه السير والذهاب إلى موضع مراده. وإن كان مديونا قضى الله دينه. وإن كان ذا حاجة قضى الله حوائجه. والذي بعثني بالحق ما من عبد يصلي هذه الصلاة إلا أعطاه الله تعالى بكل حرف وبكل آية مخرفة في الجنة، قيل وما مخرفة يا رسول الله؟ قال صلى الله عليه وسلم: بساتين في الجنة يسير الراكب في ظل شجرة من أشجارها مئة سنة ثم لا يقطعها. 

 

Artinya: Rasulullah saw bersabda, “Demi Allah, Tuhan yang mengutusku dengan haq, tiada seorang hamba yang mengerjakan shalat ini, melainkan Allah alirkan mata air hikmah di hatinya. Allah gerakkan lisannya untuk mengucapkan kalimat-kalimat mengandung hikmah, dan Allah perlihatkan kepadanya penyakit sekaligus obat dunia. Demi Allah, Tuhan yang mengutusku dengan haq, tiada seorang hamba yang mengerjakan shalat ini sebagaimana aku tunjukkan, melainkan Allah mengampuninya setiap kali ia mengangkat kepalanya dari sujud. Kalaupun ia meninggal, maka kematiannya dinilai sebagai syahid yang membawa ampunan Ilahi. Demi Allah, Tuhan yang mengutusku dengan haq, tiada seorang hamba yang mengerjakan shalat ini di perjalanan, melainkan Allah mudahkan perjalanan berangkat hingga pulang ke tempat yang dituju. Kalaupun ia tengah menanggung utang, niscaya Allah akan menutup utangnya. Kalaupun ia sedang berhajat, niscaya Allah luluskan hajatnya. Demi Allah, Tuhan yang mengutusku dengan haq, tiada seorang hamba yang mengerjakan shalat ini, melainkan Allah berikan kepadanya sebuah makhrafah untuk setiap huruf dan setiap ayat yang dibacanya.” Sahabat bertanya, “Apa itu makhrafah ya Rasul?” Rasulullah saw menjawab, Makhrafah adalah sebuah taman di surga dimana seorang berkuda yang berjalan di bawah naungan salah satu pohon di dalamnya selama seratus tahun tidak juga mencapai tepi naungan itu (Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Al-Ghuniyah li Thalibi Thariqil Haqqi Azza wa Jalla, Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah, cetakan pertama, 1997 M/1417, juz II, halaman 249).  

 

Berdasarkan penjelasan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani yang dilansir dari NU Online ini, shalat sunnah Utaqa memiliki keutamaan yang sangat besar. Di antaranya dikabulkan hajat, diampuni dosa-dosa, dan terbebaskan dari lilitan utang.